"Tak ada kata terlambat untuk minta maaf, Â Sahabatku."
"Lubi, apakah kau mau menemaniku menemui kelompok lain? Aku harap mereka baik-baik saja dan tetap bertahan hidup walau makanan mereka beberapa hari ini mungkin tak cukup,"
"Idemu agar kami bangun lebih pagi bukan hal yang terlalu buruk, Kawan. Dengan begitu aku punya banyak kesempatan untuk mencari tahu di mana sumber-sumber makanan yang bisa kita semua tuju. Dan kuberi pula informasi itu pada kelompok lain, agar tak ada yang kelaparan dan bisa menjaga kaum kita dari kepunahan."
"Terima kasih Lubi, kau memang sahabat terbaikku," ucap Babo dalam hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H