Media sosial juga tempat paling aman untuk berpura-pura membagikan aktivitas keseharian seseorang, yang ternyata hanya sebagai bentuk update pada kekasih cadangannya, nah, lho. Coba cek akun pasanganmu, doi aktif di medsos karena apa gerangan? Hahahaa.
Tapi, tidak semua orang yang sedang menjalani hubungan semacam ini bisa berpikir secara jernih. Mereka lupa bahwa kesan cadangan itu memberikan banyak sekali kemungkinan tidak enak ke depannya. Bahkan ada yang sampai 100% yakin bahwa kelak dirinya yang akan dijadikan sebagai tujuan hidup.
Untuk yang sedang menjalani hubungan semacam ini coba simak ciri berikut :
- Apakah Anda pernah diajak menikmati momen penting dalam hidupnya?
- Apakah Anda pernah ditawari atau diajak menemui keluarga besar terutama orang tuanya?
- Apakah Anda pernah diajak berdiskusi membahas masa depan?
- Apakah dalam moment terbaik hidup Anda dia lebih sering muncul lebih dulu dari pada diingatkan sebelumnya?
- Apakah dia lebih sering membatalkan janji dengan pasangan resminya dibanding dengan Anda?
- Apakah dia lebih senang berinteraksi di dunia nyata dengan Anda dari pada dunia maya?
Jika semua jawaban mengacu pada kata TIDAK, selamat, Anda benar-benar hanya dijadikan pelarian. Hhehee.
Namun hal itu kembali lagi pada sesiap apa mental Anda menerimanya. Ada kok yang memang diberi kesabaran luar biasa untuk ditempatkan sebagai cadangan.
Lantas jika sudah terlanjur menjalankan backburner relationship bagaimana cara menyudahinya?
Untuk permasalahan cinta kita harus sangat hati-hati dalam melangkah. Ini sudah masuk ke ranah perasaan. Orang bisa lebih nekad jika sudah urusan kecewa. Lakukan semua secara bertahap. Mulai dari mengurangi komunikasi intens, mengurangi perhatian secara perlahan. Alihkan pembahasan ke hal-hal yang bersifat lebih umum dari pada yang berfokus pada hubungan. Hilangkan panggilan-panggilan sayang yang kerap diciptakan oleh dua orang yang tengah menjalin hubungan lebih dari teman.
Ingat, hubungan lain di luar hubungan inti yang dibumbui rasa sayang dan cinta tetap adalah sebuah bentuk perselingkuhan. Jangan hanya berlandaskan rasa bosan, lantas Anda menghalalkan segala cara.Â
Selesaikan dulu yang masih ada, baru memulai dari awal dengan yang lainnya. Bayangkan jika pasangan Anda tahu tentang ini? Jangankan dapat salah satunya, kehilangan keduanya malah menjadi kemungkinan yang lebih besar.
Oh, ya. Soal si BN pada kisah saya di awal, akhirnya saya nggak melanjutkan kedekatan kami. Untungnya kami tidak sulit untuk menyelesaikan backburner relationship ini, karena saat itu kami sama-sama menyadari bahwa memang tidak ada tujuan serius dari hubungan ini.
Salam sayang,