"Tamu? Siapa?"
"Seorang gadis kecil, tapi sejak kapan kau menyukai anak kecil? Dia mengantarkan ini,"
Ibu meletakkan sebuah buku bersampul hitam di meja kerjaku. "Jangan sampai kau lupakan makan malammu. Ibu sudah menyiapkan semua." Kemudian ibu keluar dari kamar.
Aku menatap buku itu. Ya, itu buku yang ada dalam mimpiku. Buku yang dijual di Old Lubby's Shop. Tidak, berarti itu bukan mimpi. Tapi apa? Kenapa aku bisa lupa sejak kapan aku tidur?
Seketika rasa takut memenuhiku. Tubuhku terasa semakin dingin. Aku tak mau melihat buku itu lagi. Lantas, siapa anak perempuan itu? Kenapa dia bisa sampai ke rumah ini?
Tiba-tiba aku merasakan kehadiran seorang anak perempuan kecil. Ia berdiri di sudut kamar. Aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Iya, anak yang tadi Bersama kedua orang tuanya itu ada di sini. Dia bersamaku.
Seketika aku mendengar dia mengucapkan, "Perempuan kecil datang, entah dari mana. Hadir sebagai teman yang baik. Sejak matahari bersinar, sampai bulan mengembalikan pagi, anak perempuan itu tak pernah pergi. Bahkan saat tak merasa kesepian pun, dia selalu ada. Jangan menolaknya, karena mulai dari kau tahu ini, ikatan itu dimulai."
*
Aku tak akan pernah melupakan kejadian itu. Sampai hari ini aku pun tak pernah tahu kejadian yang sebenarnya.Â
Hingga kini anak kecil itu masih terus bersamaku.
Terima kasih sudah membaca kisahku.