"Jalan yuk Cit, kemaren gw liat di butik langganan lo banyak barang baru tuh, bagus-bagus lagi." Jelas Dio dengan sangat antusias
"Buat apa? Semua itu udah gak guna buat gw, sekarang gw lumpuh, gak ada yang bisa gw lakukan."
"Lo salah! Liat diri lo, lo tuh cantik! Cowok mana sih yang gak suka sama lo??"
"Erik, dia gak suka sama gw karena gw lumpuh,"
"Cowok tuh bukan dia doang! Lu pantes dapetin yang lebih baik dari dia! Come on Cit!"
"Lo tahu apa sih soal hidup gw?? Erik tuh berarti banget buat gw! Erik udah nolak gw jadi buat apa lagi gw hidup???"
"Gw lebih tahu hidup lo dibanding dia! Hei, lo masih muda! Tunjukin sama dia kalau lo tuh bukan cewek lemah!"
"Tapi apa yang gw bisa lakuin tanpa kaki gw ini??" Gw udah gak sanggup nahan air mata ini
"Banyak!! Lo tahu kan 'Nick Vujicic' dia itu lebih parah dari lo! Dia gak punya kaki dan tangan, tapi apa yang bisa dia perbuat?? Dia jadi motivator! Dia gak ngeliat kekurangan dia, dia mau dari kekurangannya itu dia bisa bermanfaat bagi orang lain. Liat diri lo Cit! Lo masih punya kedua tangan dan kaki lo ini gak selamanya lumpuh, lo masih bisa sembuh! Tapi gimana lo mau sembuh kalau lo terus-terusan terpuruk gini? Miris gw liat lo Cit!" Dio menegur gw panjang lebar dan gw hanya bisa diam karena apa yang dia katakan semuanya benar.
"Gw mau tidur, jadi lebih baik lo pulang," gw udah gak sanggup mendengar semua kebenaran yang akan dibeberkan Dio
"Ok gw pulang, tapi renungin perkataan gw tadi," Dio keluar dari kamar gw dan gw kembali sendiri di kamar.