Mohon tunggu...
TAMARA ---
TAMARA --- Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://tmrkawaii.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf Aku Menyiakanmu

6 Januari 2012   14:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:14 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jalan yuk Cit, kemaren gw liat di butik langganan lo banyak barang baru tuh, bagus-bagus lagi." Jelas Dio dengan sangat antusias

"Buat apa? Semua itu udah gak guna buat gw, sekarang gw lumpuh, gak ada yang bisa gw lakukan."

"Lo salah! Liat diri lo, lo tuh cantik! Cowok mana sih yang gak suka sama lo??"

"Erik, dia gak suka sama gw karena gw lumpuh,"

"Cowok tuh bukan dia doang! Lu pantes dapetin yang lebih baik dari dia! Come on Cit!"

"Lo tahu apa sih soal hidup gw?? Erik tuh berarti banget buat gw! Erik udah nolak gw jadi buat apa lagi gw hidup???"

"Gw lebih tahu hidup lo dibanding dia! Hei, lo masih muda! Tunjukin sama dia kalau lo tuh bukan cewek lemah!"

"Tapi apa yang gw bisa lakuin tanpa kaki gw ini??" Gw udah gak sanggup nahan air mata ini

"Banyak!! Lo tahu kan 'Nick Vujicic' dia itu lebih parah dari lo! Dia gak punya kaki dan tangan, tapi apa yang bisa dia perbuat?? Dia jadi motivator! Dia gak ngeliat kekurangan dia, dia mau dari kekurangannya itu dia bisa bermanfaat bagi orang lain. Liat diri lo Cit! Lo masih punya kedua tangan dan kaki lo ini gak selamanya lumpuh, lo masih bisa sembuh! Tapi gimana lo mau sembuh kalau lo terus-terusan terpuruk gini? Miris gw liat lo Cit!" Dio menegur gw panjang lebar dan gw hanya bisa diam karena apa yang dia katakan semuanya benar.

"Gw mau tidur, jadi lebih baik lo pulang," gw udah gak sanggup mendengar semua kebenaran yang akan dibeberkan Dio

"Ok gw pulang, tapi renungin perkataan gw tadi," Dio keluar dari kamar gw dan gw kembali sendiri di kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun