"Dia pasti ingin kami langsung menemuiNya menuju CintaNya yang paripurna." Ujarnya pelan sekali.
Angin bertiup menjatuhkan kelopak-kelopak terakhir bunga-bunga kecil kemuning, ada harum yang menguar di udara. Â Kupandangi Bunga Kemuning dengan nanar. Â Dia telah pergi seperti Bunga Melati.
Kini aku yang terisak.
Suara Sholawat Nabi  dari toa mesjid sebelah mess  mulai terdengar.
Sholatuminallah wa alfa salaam
Alaal musthofa Ahmad
Syari fil maqoom
Sholatuminallah wa alfa salaam
Alaal Musthofa Ahmad
Syari fil maqoom
Salaamun salaamun kamiskil khitaam
Alaikum uhay ba banaa yaa kiroom
Salaamun salaamun kamiskil khitaam
Alaikum uhay ba banaa yaa kiroom
Wa man zikruhum
Unsunaa fidzalaam
Wa nuurun lanaa
Baynahaadzal anaam
Shalawat serta ribuan Salam dari Allah
Semoga tercurah pada sosok terpilih, Ahmad, pemilik derajat
mulia
Salam, salam bak minyak kasturi terakhir
Tercurah pada kalian karena lahirnya rasa gelisah kecil,
wahai yang mulia
Dan sosok yang menyebutnya membuat kami lupa dalam
kegelapan
Dan penerang bagi kami diantara manusia-manusia ini
Maka apakah kalian akan mernbahagiakan aku dengan
jernihnya cinta
Apakah kalian akan memberiku derajat mulia