Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merindukan Imlek Tempo Doeloe

29 Januari 2025   02:56 Diperbarui: 29 Januari 2025   05:49 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock.com

Saya terlahir dalam keluarga besar keturunan Tionghoa di Padang, Sumatera Barat. Menurut Akta Kelahiran  ,saya dilahirkan pada pukul 02..00 subuh waktu Dai Nippon tahoen 1943.

Tidak seorangpun di dunia ini dapat memilih dimana akan dilahirkan Sebagai suku apa atau dalam keluarga mana?

Dalam akta kelahiran tercantum saya bermarga Tjoa. Nama saya Kim Liong yang berarti Golden Dragon atau Naga Mas 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Kembali Ketopik

Masih kental dalam ingatan saya, bahwa Tahun baru Imlek tempo doeloe, merupakan hari yang dinantikan setiap tahun. 

Begitu besar makna Imlek bagi setiap warga keturunan Tionghoa,sehingga jauh hari sebelum hari :'H" nya sudah mempersiapkan segala sesuatunya. 

Tentu saja tergantung pada kondisi keuangan masing masing keluarga.

Bagi keluarga yang termasuk golongan " orang berada" tentu saja tidak perlu sibuk urusan jahit menjahit pakaian. Karena cukup ke toko pakaian dan membeli sesuai dengan kebutuhan.

Tetapi bagi keluarga yang hidup pas pasan, termasuk keluarga besar kami, segala sesuatu harus dipersiapkan sejak jauh hari

Dimulai dari menjahit pakaian untuk Imlek, mengumpulkan uang untuk membeli sepatu baru. 

Dua minggu sebelumnya kaum wanita sudah mempersiapkan bahan bahan yang diperlukan untuk memasak kue kering. Mulai dari menjemur tempurung kelapa, karena apinya sangat baik untuk memasak kue kue kering. 

Walaupun keluarga kami termasuk salah satu keluarga miskin di kampung Halaman, tetapi setidaknya Kue kue kering harus Ada di atas meja , sebagai rasa hormat terhadap tamu yang datang 

Ada kue kenari, kue semprit dan kue mentega,serta kue keju.Bagi yang ekonominya lebih mapan, biasanya menyediakan kue dalam berbagai variasi.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 


Panen Raya Bagi Anak Anak 

Khusus bagi anak anak keturunan Tionghoa,tahun baru Imlek ini,merupakan hari "panen raya". 

Karena ada kesempatan "panen angpau". Angpau adalah uang yang dimasukan dalam sampul berwarna merah 

Sejak dari pagi hari ,sudah rapi dengan baju baru dan sepatu baru

Mengunjungi setiap rumah tetangga yang merayakannya, Menyusul kerumah kerabat. Selesai panen angpau dan sudah kembali kerumah masing masing, semua hasil tambang angpau dikeluarkan dan dihitung bersama sama.

Setiap anak yang belum menikah,berhak mendapatkan angpau ,baik dari orang tua sendiri,maupun dari kerabat dan para tetangga. 

Sebelum menerima angpau,maka setiap anak harus memberi hormat baik kepada orang tua,dengan jalan memberikan :" soja" ,yakni kedua belah tangan dirapatkan di depan dada dan menghadap kepada orang tua atau yang lebih tua. 

Sedangkan bagi orang tua ,yang anak anaknya sudah berkeluarga dan hidup mapan, sebaliknya memberikan angpau kepada orang tuanya.

Anak anak akan saling membanggakan diri,siapa saja yang paling banyak mendapatkan angpau.

Pokoknya hari Tahun Baru Imlek tempo doeloe sungguh sungguh merupakan hari yang penting dan ditunggu tunggu oleh setiap warga Tionghoa

Ritual Sehari sebelum Imlek

Sehari sebelum Imlek disebut :"Tahun Baru Kecil" .Sebelumnya ada acara "Sembahyang Tuhan" ,dengan mempersembahkan kambing atau babi bulat. Yang setelah selesai upacara sembahyang, maka dagingnya akan dibagi bagikan kepada tetangga.

Dalam hal ini masyarakat keturunan Tionghoa diajak dan diingatkan tentang philosophy Life is to share.  

Tahun baru Imlek, dimanfaatkan juga untuk saling kunjung dan saling memaafkan dan sekaligus menerapkan hidup berbagi .

Imlek Telah Kehilangan Maknanya 

Seiring dengan perubahan zaman,maka Imlek sudah kehilangan maknanya. Yang tersisa hanyalah perayaan di luar,berupa barongsai dan berbagai aktraksi lainnya 

Spirit Imlek untuk mengaplikasikan hidup saling berbagi dan saling memaafkan agaknya sudah tergerus oleh perubahan zaman 

Bahkan banyak kaum muda ,yang sama sekali tidak memikirkan lagi tentang Imlek dan tidak lagi mengunjungi tetangga, serta kerabat karena merasa sudah cukup dengan SMS saja.

BmAcara memberikan hormat dengan :"Soja" sudah jarang dilakukan. Kaum muda bahkan tidak segan-segan menyalami seperti menyalami sesama teman sebaya 

Tidak ada lagi persiapan masak memasak kue, bahkan sejak beberapa tahun belakangan , orang sudah tidak lagi saling kunjung antar tetangga.

Dalam kata lain, Imlek di Jaman kini,sudah mengalami perubahaan akan makna dan esensialnya, yang tersisa hanyalah acara seremonialnya 

Dari jauh,kami berdua mengucapkan "Selamat Tahun Baru Imlek" bagi yang merayakan 

Semoga kita semuanya, baik yang merayakan Imlek maupun tidak, selalu dalam lindungan Tuhan bersama keluarga tercinta 

Self reflection 

Bagi saya pribadi, lmlek merupakan momentum untuk self reflection. Tentang hidup saling berbagi dan saling memaafkan. Inti nya Love and Compassion 

Tentang apa yang sudah saya lakukan selama satu tahun yang baru berlalu. Apa yang seharusnya saya lakukan tapi tidak terlaksana sebagaimana semuatinya.Tentang apa yang seharusnya dapat dikerjakan,tapi tidak berhasil saya kerjakan dengan baik 

Membangun niat dalam diri.Bila Tuhan mengizinkan,maka mulai tahun yang baru ini saya akan berusaha menjadikan hidup saya berarti bagi keluarga dan selama 

Renungan kecil di Tahun Baru Imlek 2025

Tjiptadinata Effendi 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun