Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setiap Orang Berpotensi Mengalaminya

27 Juli 2024   04:12 Diperbarui: 27 Juli 2024   08:47 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Menpan Taufik Effendi/ dokumentasi pribadi 

lunturnya antusias menghadapi hidup
mudah tesinggung dan marah
tidak mau menerima saran
menjadi pendiam
suka bernostalgia masa masa kejayaannya
rentan terhadap berbagai perubahan



Kegalauan dan kegelisahan hati ,serta rasa khawatir berlebihan menghadapi masa masa yang berada diluar zona keamanan dan kenyamanannya,dapat mendistorsi jiwa seseorang yang tidak mempersiapkan diri sedari awal.

Sebenarnya terlepas dari siapapun adanya diri kita, adalah wajar ,ada rasa kekuatiran ,menghadapi masa masa pensiun. Karena pensiun,bukan hanya pemasukan uang tidak lagi berjalan seperti biasa,tetapi pensiun juga berarti,ia tidak lagi memiliki “kekuasaan” untuk “memerintah” orang lain.

Tanamkanlah pada diri kita ,bahwa pensiun adalah sesuatu yang wajar yang merupakan proses alami. Yang tidak dapat dihindarkan oleh siapapun.Dengan jalan menerima bahwa hal tersebut adalah suatu kenyataan hidup,maka hati kita menjadi tenang.Jauh dari kerisauan memikirkan masa pensiun.

Jangan pernah membanggakan diri,baik karena jabatan, maupun kekuasaan yang kita miliki,pada saat masa jaya. Janganlah kita pernah mengabaikan prinsip hidup yang satu ini:”,bahwa segala sesuatu yang sudah berhasil dicapai, tidak akan selamanya kita miliki. “ ( Tjiptadinata Effendi)

Sehingga kelak bila waktunya memasuki masa harus turun panggung, maka kita dengan berbesar hati ,berani melenggang masuk kegelangang arena pensiunan

Memanfaatkan waktu untuk berbagai kegiatan sosial  Dan  mengarahkan langkah langkah kita ,sehingga kita mampu melengkapi motto : “Muda berkarya.tua tetap berguna”.

Bukankah ada tertulis bahwa:"Sebaik baiknya orang adalah orang yang hidupnya bermanfaat bagi orang banyak?

Renungan kecil dimusim dingin 


Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun