Untuk jelasnya ijinkanlah saya kutip sebait dari Sumber berita:
Indonesia.tourist.com
Aside from hanging out, visitors can even learn the history of this fabulous clock. It is said the construction finished in 1926 and it was built by the order of the Dutch’s Queen. She gave the clock to her loyal secretary of Fort de Kock back then, named Rook Maker. The architect was a local person and his name is Yazid Abidin Rajo Mangkuto.Â
At the time, the construction took lots of budgets and involved many constructors as well.
Sumber: http://indonesia-tourism.com
Terjemahan bebas:
Jam Gadang yang merupakan ikon kota Bukittinggi ini , pembangunannya selesai pada tahun 1926Â
 Dibangun atas perintah Ratu Belanda, sebagai ungkapan rasa terima kasih nya kepada  sekretaris setianya di Fort de Kock saat itu, yang bernama Rook Maker. Arsiteknya adalah orang lokal bernama Yazid Abidin Rajo Mangkuto.
Tahun lalu, sewaktu ada kesempatan pulang kampuang, kami juga singgah di Bukittinggi.
Jadi takana jo kampuang nan jauah di matoÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H