Seperti biasa,bila sedang berada di tanah air,setiap hari ,minimal saya menerima sekitar 100 sms setiap harinya dan semuanya pasti saya jawab.
Salah satu yang menarik adalah dari bu Yanti,isinya:
“Alhamdulilah Pak Effendi, setelah mendapatkan motivasi dari Pak Effendi, sudah seminggu saya tidak pingsan lagi. Luar biasa ,saya bisa memaafkan sahabat yang menghianati saya! Sungguh,saya sudah menemukan titik balik dari kehidupan saya yang selama ini merana karena dendam kesumat”
Untuk pertama kalinya Yanti dapat bersyukur, melihat pepohonan bergoyang dan burung burung berkicau.
Yang selama bertahun tahun,tidak pernah lagi dirasakan. Karena hati dan jiwa nya terbelenggu oleh dendam dan kebencian.
Diakhir tulisan nya yanti menulis:" Benar pak Effendi,kita diciptakan bukan untuk membenci,tapi untuk mencintai sesama. "
Renungan:
Saya tidak tahu,rasa syukur siapa yang lebih besar,diantara kami berdua.
Bu Yanti bersyukur,karena ia sudah menemukan kembali titik balik dari kehidupannya. Ia berbahagia,karena sudah mampu mengalahkan diri sendiri,setelah belasan tahun selalu terbelenggu oleh dendam.
Sisi lain,saya juga bersyukur,karena usaha untuk membangunkan orang dari mimpi mimpi buruknya. Walaupun hanya sebatas berbagi kisah hidup.
Karena berbagai keterbatasan,kita tidak mungkin melakukan hal hal besar setiap hari dalam hidup .
Tetapi kita bisa melakukan hal hal kecil ,yang mungkin dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi orang lain dan dapat mengubah hidup mereka.
Sesungguhnya kita diciptakan bukan untuk saling membenci,tapi untuk mengasihi