Kita Diciptakan Bukan Untuk Membenci
Kita tidak mungkin bisa melakukan hal hal yang besar,karena berbagai keterbatasan yang ada dalam diri. Tetapi yakin, kita bisa melakukan hal hal kecil, yang mungkin dapat membawa perubahaan besar Dalam kehidupan orang lain.
Salah satunya adalah memahami bahwa ada jutaan orang hidupnya terpuruk ,bukan karena kurangnya materi,tetapi karena batin yang terluka. Jiwa yang terbelenggu oleh dendam dan kebencian. Hal ini setiap saat akan berubah menjadi mimpi mimpi buruk ,yang mengerogoti hidup mereka luar dalam.
Mimpi mimpi buruk mereka, walaupun diwarnai dengan berbagai ragam corak hidup, namun memiliki versi yang sama,yaitu: sakit hati dan dendam.
Karena dalam perjalanan hidup,mereka pernah disakiti dan dihianati oleh orang orang yang selama ini disayangi. Bahkan tidak jarang,adalah orang yang sudah dianggap sebagai anggota keluarga sendiri.
Mengaplikasikan hidup berbagi melalui tulisan kita
Saya sering kali menceritakan pengalaman pribadi dikhianati oleh orang yang sudah dianggap sebagai anggota keluarga sendiri.
Bukan sekali tapi berkali kali. Apakah untuk mencari popularitas diri? Saya sudah melewati semuanya itu. Lalu untuk apa?
Untuk mengingatkan orang bahwa satu satunya jalan untuk dapat memikmati hidup dengan damai adalah;"Jangan membenci"
Dengan berbagi kisah hidup sesungguhnya kita sudah memberikan inspirasi dan sekaligus motivasi bagi orang lain,tanpa menggurui.
Ternyata Berhasil
Seperti biasa,bila sedang berada di tanah air,setiap hari ,minimal saya menerima sekitar 100 sms setiap harinya dan semuanya pasti saya jawab.
Salah satu yang menarik adalah dari bu Yanti,isinya:
“Alhamdulilah Pak Effendi, setelah mendapatkan motivasi dari Pak Effendi, sudah seminggu saya tidak pingsan lagi. Luar biasa ,saya bisa memaafkan sahabat yang menghianati saya! Sungguh,saya sudah menemukan titik balik dari kehidupan saya yang selama ini merana karena dendam kesumat”
Untuk pertama kalinya Yanti dapat bersyukur, melihat pepohonan bergoyang dan burung burung berkicau.
Yang selama bertahun tahun,tidak pernah lagi dirasakan. Karena hati dan jiwa nya terbelenggu oleh dendam dan kebencian.
Diakhir tulisan nya yanti menulis:" Benar pak Effendi,kita diciptakan bukan untuk membenci,tapi untuk mencintai sesama. "
Renungan:
Saya tidak tahu,rasa syukur siapa yang lebih besar,diantara kami berdua.
Bu Yanti bersyukur,karena ia sudah menemukan kembali titik balik dari kehidupannya. Ia berbahagia,karena sudah mampu mengalahkan diri sendiri,setelah belasan tahun selalu terbelenggu oleh dendam.
Sisi lain,saya juga bersyukur,karena usaha untuk membangunkan orang dari mimpi mimpi buruknya. Walaupun hanya sebatas berbagi kisah hidup.
Karena berbagai keterbatasan,kita tidak mungkin melakukan hal hal besar setiap hari dalam hidup .
Tetapi kita bisa melakukan hal hal kecil ,yang mungkin dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi orang lain dan dapat mengubah hidup mereka.
Sesungguhnya kita diciptakan bukan untuk saling membenci,tapi untuk mengasihi
Renungan jelang akhir pekan
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H