Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bagaimana Rasanya Dirawat Sebulan di Rumah Sakit di Negeri Orang?

7 Mei 2023   20:29 Diperbarui: 8 Mei 2023   04:36 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Dalam Ruang Karantina

Saya dibawa ke Wollongong Public Hospital dan setelah membaca surat rujukan, langsung dibawa dengan kereta dorong untuk masuk ke ruang khusus.  Hasil analisa dipastikan saya terkena pneumonia atau infeksi paru paru yang parah.Dan dicurigai TBC .

Orang Australia paling ngeri mendengarkan kata "TBC".Saya di karantina dan tidak boleh ditemani oleh isteri maupun anak.
Sangat sedih karena ditinggalkan di ruang isolasi sendirian.di negeri orang. Tetapi saya yakin,isteri saya jauh lebih merasakan kesedihan dibandingkan saya. Karena biasanya sejak menikah,kemana mana kami selalu berdua.

Karena jam besuk sudah habis,maka dengan air mata berlinang isteri saya  pulang bersama putri kami . Dan saya berada sendirian dalam kamar isolasi. Tangan dan kaki dipasangi infus dan begitu juga di hidung saya ada alat bantu pernafasan,karena saya sudah tidak mampu bernafas seperti biasa.

Sebulan Serasa Setahun

Hampir satu bulan saya dirawat di rumah sakit Wollongong. Berat badan susut dari 75 kg menjadi 56 Kg. 

Putra kami datang dari Western Australia bersama Kevin cucu pertama kami  Dan berbisik:"Papa,jangan pikirkan biaya rumah sakit ,Semua biaya saya yang tanggung.'

Saya sangat terharu ,begitu besar kasih sayang putra kami,padahal total biaya 19.800 dollar atau senilai 200 juta rupiah. Tetapi syukurlah ternyata,karena saya memegang Senior Card dan Medicare Card,semua ditanggung oleh Pemerintah Australia

Pengalaman yang sangat menakutkan  dan menjadi pelajaran berharga bagi saya,agar kelak bila turun pesawat,setidaknya sebelah tangan harus bebas untuk memegang tangga pesawat.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi Pembaca 

Tjiptadinata Effendi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun