Dan hasil dari royalty 9 judul buku saya,tidak pernah saya pakai .Saya masukan dalam tabungan untuk ajak isteri jalan jalan keluar negeri. Dan ternyata impian tersebut jadi nyata.Â
Buku karya tulis saya dinyatakan sebagai National Best Seller dan dicetak ulang hingga 15 kali. Total dari semua royalty selama 3 tahun,lebih dari cukup untuk saya bawa isteri jalan jalan ke Eropah. Hal yang tempo dulu adalah suatu hal mustahil
Karena kini,kebanyakan Penulis adalah berdasarkan hobi dan sama sekali tidak mengantungkan hidupnya dari hasil honor ataupun royalty dari karya tulisnya. Sehingga stigma suram tentang seorang Penulis telah mengalami perubahan total.Â
Bayangkan ,saat kami travelling ke Italia dan Negeri Belanda,orang mengenal saya sebagai Penulis di Kompasiana .Bahkan di Italia saya disebut Jurnale atau Jurnalis,walaupun saya sudah berulang kali menjelaskan bahwa saya adalah Penulis dan bukan wartawan. Tapi bagi orang awam,Penulis dan wartawan dianggap sama saja. Bahkan di Australia juga banyak teman teman mengenal saya sebagai  "wartawan Kompas"
Kalau tempo dulu ada stigma negatif tentang wartawan envelope maka kini paradigma tersebut sudah punah. Bayangkan seorang Penulis bisa mentraktir puluhan orang makan di restoran ,mana mungkin ada yang berani menyodorkan envelope yang berisi "jigo ceng"  Penulis di Kompasiana tidak hanya yang  berdomisili di Nusantara,melainkan dari berbagai negara. Sebagai contoh : ada yang dari Jerman,Paris,Amerika Serikat dan China ,serta dari Australia.
Penulis di Kompasiana terdiri dari berbagai latar belakang kehidupan.  Baik latar belakang pendidikan maupun sosial  Menjadi Penulis di Kompasiana hanya sebagai hobi semata bukan profesiÂ
Karena itu ,berbahagialah kita yang menjadi Penulis  di era digital ini,karena tidak seorangpun berani menilai kita dengan  sejumlah uang dan mendiktekan kita harus  menulis apa. Kalaupun ada K Rewards, itu hanyalah sebagai bentuk penghargaan dari Admin Kompasiana kepada kita sebagai Penulis ,bukan sebagai bayaran
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H