Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda Antara "Perantau Cino" dan "Merantau Cino"

11 April 2021   18:39 Diperbarui: 12 April 2021   09:15 1759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena hal ini ,sama halnya dengan orang Cina yang merantau dari negerinya dan tidak pernah pulang lagi,maka terciptalah istilah "Merantau Cino" bagi masyarakat Minangkabau .Walaupun mengusung kosa kata :"Cino" tapi sama sekali tidak ada kaitannya dengan Sara ataupun nada melecehkan.Melainkan semata mata ada kesamaan ,yakni:"Merantau dan tidak pernah kembali lagi"

Ada berbagai alasan orang Minang merantau Cino,antara lain:

  • gagal dirantau orang,sehingga malu pulang kampung
  • menikah dengan orang bukan sesuku ,sehingga merasa risih untuk pulang kampung
  • merantau dan menikah ,serta pindah agama
  • merantau dan kemudian kedua orang tua sudah meninggal,sehingga tidak ada lagi daya tarik untuk pulang kampung
  • dan seterusnya

Diantara begitu banyak alasan mengapa orang Minang yang Merantau Cino,adalah karena kedua orang tua sudah meninggal . Dan rumah orang tua sudah beralih ketangan orang lain,yang bukan merupakan keluarga inti,sehingga tidak merasakan adanya :"home sick" yang memiliki daya tarik untuk orang pulang kampung.

Catatan Tambahan

Tulisan ini bukanlah hasil kajian ilmiah ,melainkan semata mata menceritakan opini pribadi. Saya sendiri terlahir di Padang ,pada era Dai Nippon,tapi saya tidak termasuk "Urang Minang" melainkan "Urang Padang". Karena ada penegasan:' Jangan pernah mengaku sebagai orang Minang,kalau bukan beragama Islam".

Dan saya menghormati keputusan ini dan tidak pernah sekali jua menyebut diri sebagai Urang Minang,melainkan "Urang Padang" Kesimpulannya:"Perantau Cino" memiliki arti dan makna yang berbeda dari "Merantau Cino"

Karena Engkongco kami bermarga :"Tjoa" maka saya juga terlahir dengan marga "Tjoa" .Tapi di era Suharto,semua nama yang berbau "Cina" diwajibkan untuk di "Indonesiakan" ,maka kalau sewaktu lahir,saya diberi nama oleh orang tua,tapi setelah dewasa dan diwajibkan,saya mencari nama untuk diri sendiri 

Tjiptadinata Effendi

Lahir di Kota Padang,21 Mei 1943/ orang tua lahir di Payahkumbuh,tahun 1900 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun