Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda Antara "Perantau Cino" dan "Merantau Cino"

11 April 2021   18:39 Diperbarui: 12 April 2021   09:15 1759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencoba Menulis Artikel Out of Box

Walaupun kedua istilah yang dijadikan judul artikel ini, ada kesamaan kata:"Cino" dan "rantau" ,tapi dalam hal maknanya,kedua kata ini masing masing memiliki alur dan jalurnya. Perantau Cino (Cina) adalah orang Cina yang dilahirkan di luar daratan Cina atau merantau keluar negeri dan tak pernah kembali lagi ketanah leluhurnya. Begitu juga anak anak keturunan dari para Perantau Cina ini ,kelak dikategorikan sebagai Perantau Cina.

Engkonco kami datang dari daratan Cina pada abad ke 18 dan menikah dengan puteri asli dari Pulau Nias. Kemudian keturunannya tinggal terpencar di Payahkumbuh ,Bukittinggi dan kota Padang dan tersebar diseluruh Nusantara . Bahkan kini,sudah tersebar diseluruh dunia. Contohnya,saya sebagai salah satu dari sekian ratus cucu buyut,tinggal di Australia. Anak kakak saya bersama keluarganya,tinggal di Amerika serikat.Kanana dan tersebar di berbagai negara di Eropa. Uniknya,tidak satupun diantara cucu buyutnya,yang tinggal di kampung halaman nenek moyang di negeri Cina Dan keturunan dari Engkongco kami ,rata rata tidak bisa berbahasa Mandarin. Bahkan sebagian menikah dengan orang Batak.Orang Jawa,Orang Sunda dan orang Minang .

Belakangan sejak Gus Dur menjadi Presiden RI ,maka istilah Perantau Cino (Cina) ini diperhalus menjadi ,"Tionghoa Perantauan"  .Bahkan nama jalan di kota Padang,yang dulunya adalah :"Kampung Cina" di sesuaikan menjadi "Kampung Tionghoa"

Menghadapi Jalan Buntu

Berdasarkan prasasti yang ditulis di batu Bongpai (batu nisan) ,kami mencoba menelusuri ,silsilah keluarga,tapi mengalami jalan buntu,karena sebagian besar sudah meninggal dunia. Sehingga pencarian silsilah keluarga besar kami,mengalami jalan buntu. 

Ada yang mengatakan bahwa salah satu buyut kami adalah wanita Minang Asli,tapi tidak ada bukti bukti yang mendukung,karena pada batu Nisan tidak ditemukan jawabannya. Kesimpulannya adalah "Perantau Cino "  adalah orang Tionghoa yang lahir atau memiliki keturunan yang tinggal di luar negara Tiongkok. 

Sebagian orang Tionghoa yang hidup di luar Tiongkok Daratan juga menganggap diri mereka sebagai Tionghoa Perantauan. Tionghoa perantauan mayoritas adalah etnis suku Han yang nenek moyangnya berasal dari daratan Cina,tapi tidak pernah lagi pulang ketanah leluhurnya. 

Diri saya sendiri,dikategorikan sebagai Tionghoa Perantauan ,sama halnya dengan sekitar hampir 3 juta orang Tionghoa Perantauan lainnya. Yang sebagian besar sudah tidak bisa lagi berbahasa Mandarin.Kecuali yang lahir di kepulauan Riau ,Medan ,Pontianak dan Singkawang,masih fasih berbahasa Mandarin. Perantau Tionghoa yang kemampuan berbahasa Mandarinnya, dapat dikatakan Zero adalah yang lahir di Sumatera Barat,termasuk diri saya sendiri Karena sejak masih kecil,dirumah kami menggunakan bahasa Padang 

Meratau Cino

Merantau Cino disematkan kepada orang Minang yang merantau ke daerah lain ataupun ke negara lain dan kemudian tidak pernah pulang lagi ke kampung halamannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun