Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sumatera Barat Bukan Cuma "Tambuah Ciek" (Lanjutan)

4 Februari 2021   04:41 Diperbarui: 4 Februari 2021   04:54 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: bersama Alkaf Dharman/dokumentasi pribadi

Berkunjung ke Bukittinggi belum sah bila kita belum berkunjung ke Lobang Japang .Setiap kali mendengarkan kata :” Lubang Jepang” hampir dipastikan akan membawa alam pikiran kita terhadap sesuatu yang mengerikan.

Karena kisah kisah horror tentang kekejaman tentara Jepang dalam memperlakukan para romusha atau pekerja rodi untuk membangun bunker bunker guna keperluan pertahanan tentara Dai Nippon ini yang kendati terjadi sudah sejak lebih dari setengah abad lalu, namun bayangan ngeri tentang tragedi kemanusiaan, tetap saja masih terasa perih dihati. 

dokpri
dokpri
Kalau mau masuk kedalam terowongan,sebaiknya jangan sendirian.Biasanya ada guide disana yang akan menuntun dan memberikan penjelasan.

Lebih baik memanfaatkan jasa pramuwisata dan mengeluarkan dana sedikit,daripada mengambil resiko masuk kedalam terowongan yang mungkin akan menimbulkan rasa tidak nyaman secara psikologis

"Grand Canyon"van Sumatera/dok.pri
"Grand Canyon"van Sumatera/dok.pri
"Grand Canyon"van Sumatera/dok.pri
"Grand Canyon"van Sumatera/dok.pri
Menikmati  Indahnya Ngarai Sianok

Keluar dari Lubang Jepang, suasana hati memang rasanya gimana tuh. Syukurlah hanya sekitar 3 menit berkendaraan, kita dapat menghilangkan rasa ngeri tadi dengan memandang keindahan Ngarai Sianok sepuas puas hati memandang. Karena sudah mulai sore,maka daripada memaksa diri melanjutkan perjalanan,lebih baik kita istirahat dulu,sambil minum es kelapa muda dan menikmati makanan kecil khas Kampung Halaman saya,Ntar sore ,kita lanjutkan lagi perjalanan ya

Tjiptadinata Effendi

ket.tambahan: semua foto yang tampak,maupun yang tidak tampak,adalah dokumentasi pribadi kami berdua ya Min

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun