Karena mereka dapat langsung ke gudang si penjual di Padang untuk menengok mutu gambir dan kemudian bilamana terdapat kesepakatan harga, maka ditanda tanganilah Sales Contract, antara Penjual dan Pembeli.
Para pekerja Tukang Kampo ini,tugasnya adalah memasukan daun gambir diantara dua sisi kayu yang sudah dipersiapkan.
Kemudian dijepit antara kedua belah balok tersebut dan  dipuku[ dengan pemukul dari kayu.
Hal ini  dilakukan berulang ulang kali,sehingga akibat tergencet diantara dua batang balok,maka dari daun gambir ini keluar getahnya yang ditampung dalam tempat penampungan.
Setiap kali memukul  balok yang mengapit gumpalan daun gambir tersebut,maka getarannya sangat menyakitkan tulang belulang.
Dan mereka mengerjakan ini sepanjang hari. Ketika saya mencoba memukul mengikuti gaya mereka dada saya serasa mau remuk dan sakit hingga tiga hari.
Karena setiap kali memukul kayu pengapit daun dan ranting tumbuhan gambir ini, getarannya sangat menyakitkan tulang belulang mereka.
Tidak heran, banyak dari antara mereka yang batuk darah di usia relatif masih muda, yakni sekitar  40 tahunan.dan bila sudah batuk darah,berarti sudah tidak lagi punya tenaga untuk melanjutkan pekerjaan sebagai tukang Kampa.Dan selanjut hanya menunggu waktu saja .