Tak Ada Kata Terlambat Untuk BelajarÂ
Never late to learn! Tak ada kata terlambat untuk belajar. Jadi tulisan ini bukan hanya untuk yang akan menikah dan juga bukan hanya untuk pasangan muda, tapi termasuk pasangan yang sudah mulai tua tua kelapa .
Silakan klik di google " buku petunjuk hidup mesra bersama pasangan", maka dalam hitungan detik ada ratusan judul buku berceceran Tinggal memilih sesuai selera dan kalau lagi dapat gaji ke 13 boleh saja diborong semuanya. Tapi kalau boleh saya berikan masukan, teori yang indah belum tentu sesuai ketika di aplikasikan dalam hidup nyata. Siapa bilang? Yang bilang pasti saya yang menulis tulisan ini.Â
Ah, yang benar nih? Masa iya tega istri nggak bilang "I love you? "
Jawabannya, jangan lupa, istri saya orang Padang, jadi tidak bilang I love you dan juga tidak akan bilang " darling" pada saya melainkan  memanggil saya "Sayang" . Nah,inilah yang dilakukan istri saya, bukan mengumbar kata kata mutiara atau  bilang " Wo ai ni" tapi membuktikan cintanya yang tulus.
Hal ini berlangsung SETIAP HARI Â tanpa jedah. Â Dimalam hari bila sedang tidur, selimut saya terbuka maka istri saya akan bangun membenahi selimut saya. Dan kalau saya demam, istri saja menjaga saya sepanjang malam
Ya enggaklah, masa iya saya tega berbuat begitu. Tapi yang namanya orang sayang istri, masa iya isi tulisannya malahan muji diri sendiri? Nah, salah satu yang menjadi tugas saya adalah bila kedengaran sesuatu yang mencurigakan, maka saya tidak mengizinkan istri saya keluar. Saya yang akan keluar untuk memastikan, apakah aman ataukah ada orang yang mencoba masuk kedalam rumah kami. Dan bila sehabis berbelanja maka tidak tidak membiarkan istri saya yang mengangkat barang, tapi saya yang tangani Sejak dulu hingga kini dan selanjutnya.Â
Setiap kali kami jalan kaki, saya selalu mengandeng tangan istri. Dan hal ini saya lakukan sejak kami pertama menikah hingga saat ini, Jadi ritual bergandengan tangan ini, sudah kami lakukan lebih dari 55 tahun (terbilang: lima puluh lima tahun)
Keuangan keluarga saya serahkan sepenuhnya kepada istri karena saya ceroboh, bila uang banyak ditangan gatel ingin jadi Sinterklas. Hanya kalau ada transfer uang dari anak anak dan berbunyi "untuk papa dan mama" maka separuhnya masuk ke dompet saya.
Kami selalu makan berdua. Seringkali makan sepiring berdua. Bukan karena pelit, tapi sudah terbiasa sejak dulu. Â Jangan ada dusta diantara kita, hal ini sejak menikah kami pegang teguh sehingga kami dapat lulus dari berbagai ujian hidup dan melalui 55 tahun usia pernikahan kami.
Tidak ada hal hal spektakuler, hanya hal hal yang sangat biasa saja, tapi kami lakukan dengan cinta kasih yang dalam  dan selalu berpegang teguh pada falsafah "Saling menyayangi dan saling bertenggang rasa" Istri saya begitu setia kepada saya, maka tidak mungkin saya tega menghianati cintanya. Tidak percaya? Silakan tanya ke istri saya .Nantang nih ya? Ya iyalah,masa orang tua nggak boleh nantang ...
catatan: semua foto adalah dokumentasi pribadi
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H