Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Rahasia Tetap Mesra Hingga Menua

16 Juli 2020   19:16 Diperbarui: 17 Juli 2020   04:08 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak Ada Kata Terlambat Untuk Belajar 

Never late to learn! Tak ada kata terlambat untuk belajar. Jadi tulisan ini bukan hanya untuk yang akan menikah dan juga bukan hanya untuk pasangan muda, tapi termasuk pasangan yang sudah mulai tua tua kelapa .

Silakan klik di google " buku petunjuk hidup mesra bersama pasangan", maka dalam hitungan detik ada ratusan judul buku berceceran Tinggal memilih sesuai selera dan kalau lagi dapat gaji ke 13 boleh saja diborong semuanya. Tapi kalau boleh saya berikan masukan, teori yang indah belum tentu sesuai ketika di aplikasikan dalam hidup nyata. Siapa bilang? Yang bilang pasti saya yang menulis tulisan ini. 

palangkaraya-5f10517d097f360353448e52.jpg
palangkaraya-5f10517d097f360353448e52.jpg
Ada yang memberikan resep, katakanlah kepada pasangan anda " I love you with all my heart" minimal 3 x sehari, yakni sehabis bangun tidur, sesudah makan dan sebelum tidur. Ya, kira kira meniru resep  dokter . Mengapa baru boleh bilang " I love you " kepada pasangan sehabis makan? Kata yang empunya kisah, karena kalau perut kosong, mendengarkan istri bilang " I love you." maka suami akan jawab "Saya lapar nih, I love you nya disimpan dulu ya"

dok.pri
dok.pri
55 Tahun Menikah, Istri Tak Pernah Bilang " I love you"

Ah, yang benar nih? Masa iya tega istri nggak bilang "I love you? "

Jawabannya, jangan lupa, istri saya orang Padang, jadi tidak bilang I love you dan juga tidak akan bilang " darling" pada saya melainkan  memanggil saya "Sayang" . Nah,inilah yang dilakukan istri saya, bukan mengumbar kata kata mutiara atau  bilang " Wo ai ni" tapi membuktikan cintanya yang tulus.

vatican-5f1051b1097f362266052282.jpg
vatican-5f1051b1097f362266052282.jpg
Setiap hari sebelum terlelap, istri saya mengajak saya berdoa terlebih dulu. Jadi kalau kata orang seharusnya suami yang jadi Imam dalam keluarga, tapi saya melanggar aturan ini, karena sejujurnya istri saya yang lebih rajin berdoa. Kalau saya sudah mengantuk dan pura pura sudah tidur, istri saya akan membujuk saya kayak anak kecil " Yuk sayang, kita berdoa dulu ya." Sambil mengenggam tangan saya, maka istri saya mulai memimpin doa.

Hal ini berlangsung SETIAP HARI  tanpa jedah.  Dimalam hari bila sedang tidur, selimut saya terbuka maka istri saya akan bangun membenahi selimut saya. Dan kalau saya demam, istri saja menjaga saya sepanjang malam

dok.pri
dok.pri
Lalu Apakah Saya Bertindak Sebagai Boss?

Ya enggaklah, masa iya saya tega berbuat begitu. Tapi yang namanya orang sayang istri, masa iya isi tulisannya malahan muji diri sendiri? Nah, salah satu yang menjadi tugas saya adalah bila kedengaran sesuatu yang mencurigakan, maka saya tidak mengizinkan istri saya keluar. Saya yang akan keluar untuk memastikan, apakah aman ataukah ada orang yang mencoba masuk kedalam rumah kami. Dan bila sehabis berbelanja maka tidak tidak membiarkan istri saya yang mengangkat barang, tapi saya yang tangani Sejak dulu hingga kini dan selanjutnya. 

Setiap kali kami jalan kaki, saya selalu mengandeng tangan istri. Dan hal ini saya lakukan sejak kami pertama menikah hingga saat ini, Jadi ritual bergandengan tangan ini, sudah kami lakukan lebih dari 55 tahun (terbilang: lima puluh lima tahun)

dok.pri
dok.pri
Bagaimana Urusan Keuangan?

Keuangan keluarga saya serahkan sepenuhnya kepada istri karena saya ceroboh, bila uang banyak ditangan gatel ingin jadi Sinterklas. Hanya kalau ada transfer uang dari anak anak dan berbunyi "untuk papa dan mama" maka separuhnya masuk ke dompet saya.

Kami selalu makan berdua. Seringkali makan sepiring berdua. Bukan karena pelit, tapi sudah terbiasa sejak dulu.  Jangan ada dusta diantara kita, hal ini sejak menikah kami pegang teguh sehingga kami dapat lulus dari berbagai ujian hidup dan melalui 55 tahun usia pernikahan kami.

Tidak ada hal hal spektakuler, hanya hal hal yang sangat biasa saja, tapi kami lakukan dengan cinta kasih yang dalam  dan selalu berpegang teguh pada falsafah "Saling menyayangi dan saling bertenggang rasa" Istri saya begitu setia kepada saya, maka tidak mungkin saya tega menghianati cintanya. Tidak percaya? Silakan tanya ke istri saya .Nantang nih ya? Ya iyalah,masa orang tua nggak boleh nantang ...

catatan: semua foto adalah dokumentasi pribadi

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun