Yang Mahal Bukan Biaya Hidup,Tapi Gaya Hidup
Yang menyebabkan biaya hidup membengkak adalah gaya hidup,yang mau meniru gaya hidup orang Australia.Yakni: sarapan roti pakai keju +ham ,sereal dan susu ,yang kalau dihitung pengeluaran hanya untuk sarapan saja bisa mencapai sekitar 7 dolar per orang,belum lagi makan siang dan makan malam dengan dessert ,berupa ice cream, pudding dan wine.Â
Sedangkan bagi yang tinggal di Australia,tapi tetap hidup dengan gaya Indonesia yakni sarapan pagi sebungkus Indomie plus satu butir telur dan secangkir kopi, makan siang nasi dengan rendang atau dendeng balado dan makan malam apa adanya,maka senilai 7 dolar sarapan bagi orang Australia, bagi kami sudah cukup untuk biaya makan pagi, siang dan malam Jadi kami berdua menghabiskan rata rata 15 dolar perhari untuk memnuhi kebutuhan perut saja.
Jadi sekali lagi,kalau ada yang bilang biaya makan di Australia itu minta ampun mahalnya,sesunguhnya yang mahal adalah gaya hidup,bukan biaya makannya. Yang mahal adalah kalau harus sewa rumah, Nah,kami dikasih tinggal gratis,dikasih mobil ,dikasih belanja tiap bulan oleh anak anak kami,kalau bukannya bersyukur, mau apa lagi?
Tjiptadinata Effendi
Sedang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H