Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Double Minoritas?" Sungguh Saya Tidak Merasakan

13 Agustus 2019   18:59 Diperbarui: 13 Agustus 2019   19:20 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: Kenangan di Palangkaraya./dokpri

Kalau panggilan "Bapak" atau "Ibu" adalah merupakan panggilan yang sesuai tata krama secara umum. Tapi kalau orang sudah berkenan memanggil kita dengan sebutan: "Opa" dan "Oma" atau "Ayah dan Bunda" maupun "Mamanda", ata kalau di NTT kami dipanggil "papa dan mama", hal ini bagi saya adalah makna bahwa  hubungan batin kami sudah mendalam.

ket.foto: Kenangan di Palangkaraya./dokpri
ket.foto: Kenangan di Palangkaraya./dokpri
Bukan karena gila hormat melainkan ada perasaan damai dan tercipta suasana rasa kekeluargaan yang tidak dapat dijelaskan dalam kata kata.

Karena itu, bila orang sibuk mendiskusikan tentang "double minoritas" ataupun "minoritas ganda" sejujurnya, saya dan istri, sama sekali tidak pernah merasa dibedakan dalam berinteraksi dengan berbagai komunitas yang berbeda asal muasal, budaya, dan agama.

Hal inilah yang selalu  kami syukuri. Terlebih lagi putra kami Irmansyah, Irwan, dan Irvianti Effendi serta cucu-cucu kami semuanya membuka hati untuk bersahabat tanpa membedakan suku,budaya, dan agama.

ket.foto: dengan berbagai suku bangsa yang berbeda di australia./dokpri
ket.foto: dengan berbagai suku bangsa yang berbeda di australia./dokpri
Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman hidup pribadi kami berdua. Dengan harapan akan ada manfaatnya bagi orang lain agar memahami, bahwa keterbukaan hati kita adalah jembatan yang mampu mempertautkan jurang pemisah.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun