Kalau panggilan "Bapak" atau "Ibu" adalah merupakan panggilan yang sesuai tata krama secara umum. Tapi kalau orang sudah berkenan memanggil kita dengan sebutan: "Opa" dan "Oma" atau "Ayah dan Bunda" maupun "Mamanda", ata kalau di NTT kami dipanggil "papa dan mama", hal ini bagi saya adalah makna bahwa  hubungan batin kami sudah mendalam.
Karena itu, bila orang sibuk mendiskusikan tentang "double minoritas" ataupun "minoritas ganda" sejujurnya, saya dan istri, sama sekali tidak pernah merasa dibedakan dalam berinteraksi dengan berbagai komunitas yang berbeda asal muasal, budaya, dan agama.
Hal inilah yang selalu  kami syukuri. Terlebih lagi putra kami Irmansyah, Irwan, dan Irvianti Effendi serta cucu-cucu kami semuanya membuka hati untuk bersahabat tanpa membedakan suku,budaya, dan agama.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H