Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hindari "Single Planning", Karena Tidak Ada yang Pasti dalam Hidup

20 Desember 2018   20:56 Diperbarui: 25 Desember 2018   18:59 2124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pixabay

Kami tidak dapat membayangkan seandainya kami sudah terlanjur menghabiskan seluruh simpanan untuk membangun Vila sedangkan kami ternyata tinggal di Australia.

Karena pada waktu itu kami dihadapkan pada pilihan, mewujudkan impian berarti kemungkinan besar cucu-cucu kami kelak tidak akan mengenal kami lagi karena sebagian lahirnya di Australia.

Maka kami memilih menguburkan impian pertama dan menetap di Australia.

Jangan bayangkan pensiun adalah duduk  di kursi goyang

Sehebat apapun diri seseorang tidak mungkin bisa terus bekerja sepanjang hayat, karena suatu waktu akan memasuki masa pensiun.

Banyak orang yang mengira bahwa pensiun itu adalah menghabiskan hari demi hari dengan duduk di kursi goyang.

Padahal pensiun dimaksudkan adalah tidak lagi aktif bekerja secara fisik namun passive income tetap harus berjalan.

Hal ini untuk menghindari jangan sampai ketika menua hidup kita menjadi beban anak cucu. 

Kalau ternyata seperti yang kami alami, anak-anak sangat peduli pada kami sehingga selalu mentransferkan dana tanpa pernah sekali juga diminta, maka hal tersebut adalah sebuah berkat yang luar biasa.

Tapi tidak semua orang seberuntung kami karena banyak teman-teman semasa muda ketika menua harus hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Mau menyesal semuanya sudah terlambat.

Karenanya itulah pentingnya untuk memiliki beberapa perencanaan. Tidak hanya memiliki single planning, apalagi menitikberatkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun