Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlindungan terhadap Anak Terkesan Setengah Hati

9 Oktober 2017   07:18 Diperbarui: 9 Oktober 2017   07:36 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Upaya Perlindungan Anak Terkesan Setengah Hati

Teramat banyak kisah-kisah memilukan yang dapat dibaca di berbagai media terutama tentang anak-anak didik yang menjadi korban kekerasan. Walaupun ada begitu banyak penyebab terjadinya peristiwa peristiwa tragis tersebut, namun akarnya adalah  satu, yakni terdapatnya banyak kelemahan dalam sistem keamanan di sekolah-sekolah. 

Rumah dan sekolah menjadi semacam "open house" setiap harinya, di mana entah dengan alasan apapun setiap orang dapat dengan bebas keluar masuk ke pekarangan sekolah. Belum lagi begitu keluar dari pintu pagar sekolah sudah tampak beragam orang yang berjualan di sana. Mungkin sekolah-sekolah di Indonesia dapat belajar dari Australia tentang bagaimana pihak sekolah menutup semua celah, termasuk sekecil apapun untuk menjaga keselamatan anak-anak didik mereka. Bahkan orang tua pun tidak diijinkan memasuki pekarangan, tanpa ijin dari pihak keamanan sekolah.

Security Notice

The school grounds are inclosed land. If you are on the grounds without school visitor approval you are trespassing, trespassers will be prosecuted
Departement of Education

Yang isinya adalah peringatan adanya larangan bagi siapapun untuk menginjakkan kaki di pekarangan sekolah, tanpa bukti ijin dari pihak sekolah. Menengok begitu banyak aturan yang diterapkan di sini, semuanya adalah dalam upaya pemerintah dan pihak pengelola sekolah untuk menutup sekecil apapun celah yang dapat membahayakan anak-anak didik.

Semoga akan ada perhatian lebih serius dari Departemen Pendidikan di Indonesia untuk memperhatikan perlindungan terhadap anak anak sekolah, bukan hanya sekedar larangan yang setengah hati, melainkan dapat secara maksimal menutup semua celah yang berpotensi dapat menciderai anak-anak kita.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun