selama masih berstatus manusia,setiap orang tidak luput dari godaan/dokumentasi pribadi
Masih Layakkah Panggilan Kehormatan Disandang,Bila Tersandung Kasus Memalukan?
Panggilan kehormatan,sesungguhnya dapat berperan untuk menjadi alaram bagi diri kita,sebagai pengingat,diwaktu kita tergoda untuk melakukan hal hal yang dapat mempermalukan diri sendiri dan orang orang yang berada dalam lingkungan kita. Semisalnya,saya panggilan kehormatan yang secara pribadi saya terima adalah :
- Opa
- ayahanda
- papa
- Om
- Guru
- Grand Master
Sebuah panggilan kehormatan,yang secara jujur,saya merasa tersanjung. Bayangkan betapa banyak cucu non biologis saya,walaupun sebagian mungkin  menggunakan sebutan :"Opa" sekadar bersopan santun,tapi tidak sedikit yang menyatakan,menganggap saya dan istri,sebagai pengganti Opa dan Oma .Masih ada yang dengan setulus hati memanggil kami dengan sebutan :" Ayahanda dan Ibunda tercinta" dan bukan sekedar basa basi,tapi menghadiahkan kami batik tulis yang sangat mahal. Sebuah keharuan yang mendalam,bukan karena hadiah nya,tapi karena ketulusan yang memberikan. Apalagi yang memberikan adalah beda suku,beda latar belakang,bahkan kami berbeda agama. Sebuah rasa syukur yang sangat luar biasa,kami mendapatkan tempat dihati begitu banyak orang.
Bahkan kami mendapatkan kiriman dari luar negeri,yang ongkos pengirimannya saja sudah luar biasa mahalnya. Semua ini,karena orang sungguh menganggap kami adalah pengganti Opa dan Oma mereka.
Di komunitas yang saya pimpin sejak 19 tahun lalu, saya dipanggil dengan sebutan Grand Master.Setiap kali kami berkunjung,semua fasilitas disediakan,mulai dari hotel dan seluruh keperluan kami.Mendapatkan tempat terhormat,menjadi Pembicara tunggal. Apa yang saya bicarakan dianggap petuah dan dicatat. Sebuah apresiasi yang luar biasa,tapi juga sebuah tanggung jawab moril,yang harus dipertanggung jawabkan.
Setiap Orang Berpotensial Tergoda
Sehebat apapun ibadah seseorang,yang namanya manusia ,tetap berpotensi untuk bisa tergoda. Tergoda untuk meraih popularitas,tergoda karena jabatan, harta dan yang tidak kalah dahsyatnya adalah tergoda oleh wanita.
Siapa bilang,kalau sudah tua tidak bisa tergoda atau mengoda? Sejujurnya,saya selalu menjaga jarak dan mengingatkan diri saya ,bahwa saya adalah orang yang sudah dianggap Opa dan Guru. Agar jangan sampai saya terjerumus dan tergoda atau malah mengoda orang . Siapa berani menjamin,bahwa orang yang sudah tua,tidak bisa mengoda?
Perlu Mawas Diri