Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akibat Main Instruksi dalam Keluarga

18 Maret 2017   11:20 Diperbarui: 18 Maret 2017   20:00 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat Main Instruksi Dalam Rumah Tangga

Kemarin ,ketemu dengan teman asal Indonesia,yang pernah menyelesaikan S3 nya di salah satu Universitas di Wollongong. Kami sudah beberapa kali ketemu dan dapat dikatakan hubungan kami cukup akrab,walaupun sejak menyelesaikan gelar Doktornya dan kembali ke Indonesia,kami tidak pernah ketemu lagil. .Tapi masih tetap ada hubungan komunikasi, Sejak 4 tahun lalu,baru kemarin ketemu lagi di Bandara internasional Changi-Singapore.Untuk mengisi waktu,maka kami manfaatkan untuk saling berbagi kisah kisah hidup, yang unik dan merupakan humor kehidupan .

Dan salah satu kisahnya yang kedengaran lucu,menurut saya mengandung suatu pelajaran hidup,yang layak untuk dibagikan. Tapi agar tidak mengarah kepada sosok pak Rudy ,maka kisah hidupnya,saya modifikasi,dengan tidak menghilangkan esensial dari kisah unik dan menarik,serta dapat dijadikan renungan bagi orang banyak.

Begini Kisahnya:

Suami kepada istri. :"Ma,  Bapak Presiden menghibau kepada kita semua,untuk melakukan effisiensi di segala bidang. Baik disegi keuangan,waktu ,pengunaan air ,listrik dan gaya hidup. Nah,sebelum kita menghimbau orang lain,tentu kita harus  memulai dari diri sendiri. Papa sebagai Kepala Rumah tangga,wajib menyampaikan hal ini kepada Mama,sebagai ibu rumah tangga."

"Hmmm apakah menurut papa,selama ini,mama boros gitu? " tanya istri agak tersinggung. "Bukan begitu maksudnya Ma,tapi kita bisa lebih menghemat lagi . Ya dari segala segi. Kalau makanan yang masih layak dimakan,jangan dibuang,  Kalau pakaian ,sepatu dan barang barang kebutuhan lainnya,bila masih bisa dipakai, mengapa harus beli yang baru? " Jawab sang suami

"Kalau begitu maunya papa,mama tentu harus mematuhinya pa. Mama ingin menjadi istri yang baik dan sempurna dihadapan Papa. Pokoknya ,mulai hari ini,mama akan mulai menghemat di segala bidang," jawab istri mantap.

Malam Hari

Malam hari ,suami tiba dirumah .Seperti biasa,mandi dulu sebelum santap malam ,bersama istri dan anak anak. Tapi ketika hendak mandi,ternyata air hangat tidak dinyalakan seperti biasanya.Sehingga ia harus mandi dengan air dingin. Malam ketika duduk untuk santap malam, dimeja,selain dari nasi  putih,ada telor ceplok dan tumis kangkung. Tidak ada minuman jus buah seperti biasanya.

Maka ketika mulai makan malam,istri sama sekali tidak menampakan perubahan di wajahnya,semua tampak sangat wajar wajar saja. Sehingga sang suami yang mulai bertanya :" Ma,tadi tombol air hangat,mama lupa menyalakannya ya? Hingga papa harus mandi air dingin"

Sang istri menjawab santai:" Seperti yang papa instruksikan kepada mama.maka mama mulai dari menghemat listrik. Makanya  tombol air hangat mama matikan. Toh tidak apa apa pa. Lagian di Jakarta kan panas,jadi mandi air dingin,justru akan terasa lebih segar."

"O ya pa, usulan papa memang top marketop, mempersiapkan makan malam dengan cara hemat,ternyata juga menghemat waktu. Tidak sampai 10 menit,tumis kangkung dan telur ceplok selesai sudah " kata istri sambil menyuap nasi kedalam mulutnya.Selesai makan malam,berbeda dari biasanya, sang istri tidak lagi duduk menonton sinetron drama Korea,melainkan duduk membaca koran dan majalah bekas. Hatinya menjadi tidak enak ,menyaksikan hal tersebut,maka suami menanyakan,mengapa tidak lagi menonton film Korea? Istri menjawab, sambil tersenyum, :" Pa, kalau mau menghemat,kan harus dimulai dari diri sendiri. Jadi mama memutuskan tidak lagi menonton televisi ,langganan majalah wanita dan koran ,semua sudah mama hentikan. Lumayan bisa menghemat kan pa?"

Suami terdiam,merasakan bahwa senjata mulai makan tuannya sendiri.Briefing atau instruksi yang diberikan kepada istrinya,dikembalikan kepada dirinya,plus bunga berbunga

Tapi yang namanya demi gengsi ,sebagai Kepala Rumah Tangga,maka sang suami ,memuji istrinya:"Mama ini,sungguh istri yang sempurna,semua instruksi papa di terapkan secara utuh"

"Ya,istri memang harus patuh pada istri kan pa,kalau nggak kan dosa" kata istri tak kurang diplomatisnya

Keesokan Harinya

Keesokan harinya,seperti biasanya ,suami sarapan dulu sebelum ke kantor. Tapi hari ini ia mendapatkan sesuatu yang berbeda. Tidak ada nasi goreng dan telor ceplok atau roti pakai keju,hanya ada dua potong ubi rebus. Karena memang sudah lama tidak makan ubi rebus,maka tidak ada masalah baginya,menikmatinya. Tapi ketika mau menyeruput capucinno hangat di cangkirnya,ternyata yang tampak hanya kopi hitam pekat. Dicobanya mencicipi,ternyata pahit sekali.  Pasti tidak dikasih gula sama istrinya. Tapi ia hanya diam,karena kalau bertanya lagi pada sang istri,pasti akan mendapatkan jawaban:"demi efisiensi ,seperti yang di instruksikannya"

Hari Ketiga

Pagi setelah sarapan ubi rebus dan kopi pahit,sang suami masuk kamar mau mengganti pakaian kantor.Ternyata masih pakaian yang sudah dua hari dikenakannya. Maka ia langsung berteriak :" Ma.pakaian kantor yang baru mana? Ini kan sudah dua hari papa pakai?"

Tapi dengan sangat kalem istrinya menjawab:"Pa,masih belum kotor pa,seperti anjuran papa,kalau masih bisa digunakan ,mengapa harus pakai yang baru. Mama sudah mengubah jadwal cuci pakaian.Kalau biasanya tiap dua hari,kini mama ganti  menjadi 5 hari sekali.Bayangkan pa,kan kita bisa menghemat listrik,air,deterjen dan juga waktu untuk mengosok semua pakaian?"

Suami hanya terdiam .Terasa benar baginya,bahwa senjata mulai makan tuannya sendiri.Setiap  instruksi yang diberikan kepada istri tercintanya, dikembalikan kepada dirinya,plus bunga berbunga

Hari itu,hati dan pikirannya, merasakan resah.Memikirkan,bahwa untuk selanjutnya,hidupnya akan begini. Sarapan ubi rebus dan kopi pahit,malam makan tumis kankung dan telur ceplok dan tidak  ada lagi jus buah kesukaannya.Tidak ada tv lagi yang nyala,tidak ada koran ataupun majalah lagi dirumah. Bila hal ini berjalan terus,rasanya ia akan senewen dan lama kelamaan akan mengalami gangguan kejiwaan.

Maka pulang kantor,malam itu ,sehabis makan malam,ia mengatakan kepada istrinya:"Ma,kita perlu ngomong  .Ada masalah yang perlu kita selesaikan"

Sang istri tampak sangat tenang,sama sekali tidak menunjukkan rasa kaget. Dan menjawab :"Baik pa.sebagai istri yang baik,tentu saja mama wajib mendengarkan nasihat suami"

Diskusi Dimulai

"Hmm begini Ma, papa mau melakukan revisi peraturan yang papa berikan minggu lalu. "

"Lho, peraturan belum berjalan seminggu,sudah mau direvisi pa? Kayak dpr saja .Lagian papa kan tahu,Mama tidak pernah duduk dibangku kuliah.mana mengerti istilah revisi ?"Kata sang istri ,sambil ketawa renyah.Tapi langsung duduk manis di depan sang suami.

"Baiklah Ma. Terus terang saja,tidak usah pakai  revisi revisian lagi. Peraturan yang papa berikan untuk efisiensi dan semua hal yang berkaitan dengan hal itu,papa batalkan sejak saat ini. Mandat papa kembalikan seutuhnya kepada mama,sebagai Ibu Rumah Tangga. Intruksi baru adalah kita kembali hidup normal seperti biasa. Sarapan pagi capucinno dan  nasi goreng atau bubur ayam,makan malam dengan menu seperti biasa ,plus jus buah,televisi boleh dinyalakan lagi.Dan pakaian dicuci seperti biasa  .Pokoknya kehidupan kita,kembali seperti semula.Mama paham kan " Kata sang suami dengan suara agak keras.

"Hmm jadi kita kembali ke Undang Undang dasar ya pa? Mama boleh nonton sinetron Korea lagi ya " kata sang istri dengan nada manja

"Benar benar ma..dan aturan perubahan itu,dimulai malam ini juga ya ma. Papa mau nonton pertandingan Sepak Bola memperebutkan Piala Dunia."

Dalam hati ,sang suami merasa dikalahkan sang istri secara telak dan mulus. Dalam psi war atau perang urat syaraf yang dilancarkan istri tercintanya,yang tidak pernah mengecap pendidikan di bangku kuliah,ternyata mampu mengalahkan dirinya ,yang lulusan S3 di Australia .Ia pintar dalam ilmu pengetahuan,tapi kalau jauh dari ilmu kehidupan dari istrinya.

Sejak saat itu ,ia memahami,bahwa dalam kehidupan berumah tangga ,tidak bisa main intruksi instruksian,melainkan lewat diskusi dari hati ke hati.Sejak saat itu,kehidupan pasangan ini, kembali normal dan seperti kisah di dongeng 1001 malam,mereka hidup berbahagia selama lamanya.

Pulau Penang.18 Maret ,2017

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun