Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akibat Main Instruksi dalam Keluarga

18 Maret 2017   11:20 Diperbarui: 18 Maret 2017   20:00 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka pulang kantor,malam itu ,sehabis makan malam,ia mengatakan kepada istrinya:"Ma,kita perlu ngomong  .Ada masalah yang perlu kita selesaikan"

Sang istri tampak sangat tenang,sama sekali tidak menunjukkan rasa kaget. Dan menjawab :"Baik pa.sebagai istri yang baik,tentu saja mama wajib mendengarkan nasihat suami"

Diskusi Dimulai

"Hmm begini Ma, papa mau melakukan revisi peraturan yang papa berikan minggu lalu. "

"Lho, peraturan belum berjalan seminggu,sudah mau direvisi pa? Kayak dpr saja .Lagian papa kan tahu,Mama tidak pernah duduk dibangku kuliah.mana mengerti istilah revisi ?"Kata sang istri ,sambil ketawa renyah.Tapi langsung duduk manis di depan sang suami.

"Baiklah Ma. Terus terang saja,tidak usah pakai  revisi revisian lagi. Peraturan yang papa berikan untuk efisiensi dan semua hal yang berkaitan dengan hal itu,papa batalkan sejak saat ini. Mandat papa kembalikan seutuhnya kepada mama,sebagai Ibu Rumah Tangga. Intruksi baru adalah kita kembali hidup normal seperti biasa. Sarapan pagi capucinno dan  nasi goreng atau bubur ayam,makan malam dengan menu seperti biasa ,plus jus buah,televisi boleh dinyalakan lagi.Dan pakaian dicuci seperti biasa  .Pokoknya kehidupan kita,kembali seperti semula.Mama paham kan " Kata sang suami dengan suara agak keras.

"Hmm jadi kita kembali ke Undang Undang dasar ya pa? Mama boleh nonton sinetron Korea lagi ya " kata sang istri dengan nada manja

"Benar benar ma..dan aturan perubahan itu,dimulai malam ini juga ya ma. Papa mau nonton pertandingan Sepak Bola memperebutkan Piala Dunia."

Dalam hati ,sang suami merasa dikalahkan sang istri secara telak dan mulus. Dalam psi war atau perang urat syaraf yang dilancarkan istri tercintanya,yang tidak pernah mengecap pendidikan di bangku kuliah,ternyata mampu mengalahkan dirinya ,yang lulusan S3 di Australia .Ia pintar dalam ilmu pengetahuan,tapi kalau jauh dari ilmu kehidupan dari istrinya.

Sejak saat itu ,ia memahami,bahwa dalam kehidupan berumah tangga ,tidak bisa main intruksi instruksian,melainkan lewat diskusi dari hati ke hati.Sejak saat itu,kehidupan pasangan ini, kembali normal dan seperti kisah di dongeng 1001 malam,mereka hidup berbahagia selama lamanya.

Pulau Penang.18 Maret ,2017

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun