Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Astaga, Ternyata Cinta Ada Masa Kedaluwarsanya!

2 Januari 2017   20:59 Diperbarui: 2 Januari 2017   22:12 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata:" tulus" tidak dapat dimatematikakan,karena memiliki ruang tersendiri dalam diri setiap insan. Arti tulus bagi kita,belum tentu sama dengan "tulus" bagi orang lain. Karena itu seringkali  makna "tulus" ini menjadi bias dan tidak lagi memiliki energi yang sakral.

Hampir setiap orang mengaku tulus,tapi masing masing memiliki persepsi tersendiri,tentang arti dan makna tulus.Tidak jarang kita mendengarkan pembicaraan tentang tulus,yang membuat kening kita berkerut. Misalnya :" Aku tulus mau membantu kamu. Tapi kamu juga harus tenggang diriku dong"

Aduh..ini  tulus yang gimana pula? Tulus,tapi menuntut.,! Mau membantu, tapi ada syaratnya,yakni :" kamu harus tenggang  diriku" .Artinya kalau aku menolong kamu,maka kamu juga seharusnya menolong aku. " Bah.sungguh sungguh penistaan terhadap kata tulus ini.

Atau :"Aku mencintai kamu dengan setulus hati dan segenap jiwaku.Jadi ,tolong dong ,bantu aku melunasi hutang hutangku.Perhiasanmu kan banyak".Lagi lagi .kata :"tulus" dinodai habis habisan. Sebegitu buruknya,sehingga ,bisa jadi begitu mendengarkan kalimat:"Aku mencintai  kamu dengan setulus hati". maka yang mendengar akan senyum senyum beruk saja. Karena kata :"tulus " sudah tercemar dan kehilangan marwahnya.

Arti dan Makna Tulus Dalam Hidup Pernikahan Kami

  • Bagi saya dan istri, Cinta yang Tulus itu artinya:
  • saling menerima pasangan hidup ,apa adanya
  • Dengan segala kelebihan ,,maupun kekurangannya
  • saling mencintai ,tanpa syarat
  • saling menghormati dan menghargai
  • tidak ada dinding penyekat antara kami
  • kalau saya sakit,istri saya sedih
  • kalau istri saya sakit,maka saya yang sedih

Ketika Hidup Terpuruk

Ketika saya tidak mampu membayar hutang, karena rugi berdagang,maka saya tidak perlu minta ,apalagi menuntut ,agar istri menjual barang perhiasannya,untuk membantu melunasi hutang hutang saya. Dengan setulus hati,ia menyerahkan seluruh perhiasannya,untuk dijual..

Ketika hidup saya terpuruk,tidak pernah merengek rengek,apalagi sampai marah marah,agar istri saya membantu dengan bekerja, Karena dengan ikhlas ,istri saya mau membantu,dengan menjadi sopir antar jemput,agar mendapatkan uang secara halal.

Ketika saya terkapar sakir parah, tanpa diminta,istri saya duduk sepanjang malam dipinggir tempat tidur,untuk menjaga saya.Hingga bobot tubuhnya semakin hari semakin menyusut ,hingga tersisa 42 kilogram saja.

Kata istri saya,sambil menangis.:" Satu satunya laki laki yang dicintainya, dalam hidupnya ,adalah diri saya"

Sebebal Apapun Seorang Laki Laki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun