Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pulau Penang dalam Pandangan Mata

15 Agustus 2016   16:11 Diperbarui: 15 Agustus 2016   18:43 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena saya bukan pemeluk agama Budha atau Hindu,maka walaupun sudah seringkali berkunjung keberbagai wihara atau kuil,namun sepintas masih kesulitan membedakan ,mana yang kuil Budha dan mana yang kuil Hindu. Mungkin kira  kira sama,dengan membedakan mana yang gereja Katholik dan mana yang gereja Kristen

candi-di-penang-2-57b183902cb0bd620d991ffb.jpg
candi-di-penang-2-57b183902cb0bd620d991ffb.jpg
Kuil Sri Sakthi Vinayagar di Pulau Pinang Kuil Sri Sakthi Vinayagar yang berlokasi di Tanjung Bunga Pulau Pinang ini merupakan kuil yang paling ramai dikunjungi. Baik karena kuil ini memang merupakan salah satu dari kuil agama Hindu yang terbesar di Pinang, juga karena lokasinya terletak di tengah kota sehingga mudah dijangkau dari beberapa arah.

Dibangun hampir seabad lalu, yang mengagumkan adalah kuil ini masih terjaga dan terawat rapi dan apik, menonjolkan sisa-sisa kebesaran jaman Hindu dengan ukiran dan pahatan pada hampir setiap ornamen yang ada di dalam bangunan ini.

georgetown-3-57b1a3a9759773b30aafb674.jpg
georgetown-3-57b1a3a9759773b30aafb674.jpg
Di seberang kuil ini tampak the Temple of Sleeping Buddha, yang tak kalah megahnya. Tak ada penjagaan di pintu masuk sehingga setiap pengunjung dapat dengan bebas keluar-masuk ke lokasi ini. Begitu melangkahkan kaki, sudah tampak berjejeran kios-kios yang menjual souvenir, yang umumnya terdiri dari berbagai jenis patung mini dan beragam jenis souvenir kecil sebagai oleh-oleh kunjungan ke kuil ini. Kios-kios ini ditata rapi sedemikian rupa sehingga tidak merusakkan penampilan kuil Hindu terindah di Pulau Pinang ini, yang tampil anggun dan elegan.

pulau-penang-h-57b183cab99373021268c962.jpg
pulau-penang-h-57b183cab99373021268c962.jpg
Pulau Perpaduan Budaya  Melayu dan Cina dan India

Menurut A Ho ,pulau ini unik karena merupakan perpaduan antara budaya Melayu dan Cina,serta India.Tidak lepas dari komposisi warganya,khusus di Penang ini, adalah sekitar fifty fifty antara etnis Melayu + etnis India dibandingkan warga yang berasal dari etnis Cina. Kata :" tionghoa" agaknya kurang akrab terdengar disini,karena dari warga etinis Cina sendiri, menyebut diri mereka adalah turunnan Cina,bukan Tionghoa.  Bahasa yang digunakan merupakan bahasa gado gado,yakni bahasa Melayu yang dicampur dengan kata kata bahasa Inggeris yang sudah diadopsi menjadi bagian dari bahasa Melayu. Sedangkan warga dri etnis Cina sendiri, masih tetap berbicara sehari harian dalam bahasa Mandarin. 

genting-shaie-c-57b1845a5893737054efc506.jpg
genting-shaie-c-57b1845a5893737054efc506.jpg
Hal ini amat berbeda ,bila dibandingkan dengan warga Indonesia turunan Tionghoa,yang mengunakan bahasa Indonesia,bahkan bahasa daerah dalam berinterkasi dengan warga lainnya. 

Tulisan ini ,tentu bukan merupakan sebuah penilaian,karena mustahil dalam waktu kunjungan yang begitu singkat dapat memberikan gambaran ,apalagi sampai memberikan penilaian penilaian. Hanya sekedar selayang pandang, sebagai seorang pelancong di sini.

genting-shaie-f-57b184b59b9373be1cc70dd8.jpg
genting-shaie-f-57b184b59b9373be1cc70dd8.jpg
Tak Ada Benturan Phisik

Kendati perbedaan dalam hal berbicara dalam berinteraksi,perbedaan budaya dan agama, namun di Pulau Penang ini, tidak pernah terjadi bentrokan phisik antara warga turunan Cina dan Warga Malaysia dari etnis Melayu,serta India.. Mungkin dalam hal ini, kita dapat mencontoh ,bagaimana atau apa saja yang dilakukan oeleh pemerintah dan masyarakat, untuk mencegah dan mengawal keamanan dalam negeri mereka,kendati hidup berbeda dalam banyak hal.

Di sini kita dapat menyaksikan warisan budaya, yang bersifat multikultural, yang pernah hidup secara berdampingan. Beragam agama dan budaya bertemu dan hidup bersama. Kondisi ini mencerminkan bahwa hidup bersama dalam keberagaman itu sesungguhnya sudah diaplikasikan sejak ratusan tahun lalu. Buktinya adalah berupa candi, kuil, masjid, dan gereja yang masih utuh dan terawat dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun