Tenggang Rasa atau Tepo Seliro
Sikap tenggang rasa atau tepo seliro adalah sikap mental dalam menjalani hidup bermasyarakat.Baik dalam ucapan, body language ,maupun prilaku yang ditunjukkan didepan umum.sebagai ungkapan yang mencerminkan sikap menghargai dan menghormati orang lain. Yakni menjaga perasaan orang lain,sehingga jangan sampai menyinggung dan melukai hati orang. Sikap yang menghadirkan suasana rukun, bersahabat .harmonis dan serasi dalam hubungan antar sesama manusia. Tidak perduli sebanyak apapun titel yang disandang atau sehebat apapun jabatan kita dalam komunitas yang berada dibawah tanggung jawab kita.
Seperti kata pepatah dalam bahasa Padang :” Nan kuriek lundi ,nan sirah sago. Nan elok budi,nan indah baso” Maksudnya, orang menilai kita,bukan berdasarkan banyaknya deretan titel yang kita sandang. Bukan juga berdasarkan merk mobil yang kita miliki atau sebagai apa kita berbicara di depan umum.melainkan dari bahasa ,tutur kata dan sikap ,serta gerak gerik kita ,ketika berbicara. Terutama bila audience kita adalah gabungan dari kaum muda dan orang orang tua.
Jadilah Sosok yang Cerdik Pandai dan Terpelajar
Ada tatanan kesopanan ,yang harus dikedepankan ,untuk menunjukkan kita sebagai manusia yang berbudi luhur . Cerdik pandai saja tidak cukup.tapi harus dilengkapi dengan terpelajar.
Sebagai makluk sosial,kita tidak mungkin hidup sendiri. Perlu berinteraksi dengan manusia manusia lainnya. Namun agar hubungan ini,jangan justru menjadi boomerang bagi diri dan melukai orang banyak,alangkah baiknya, bila membekali diri dengan tenggang rasa atau tepo seliro.
Memiliki sikap tenggang rasa ini, kita mampu menempatkan diri pada lingkungan pergaulan dengan santun, sehingga tercipta suasana yang menyegarkan. Sesuai dengan makna dari kata dari tenggang rasa, Karena dari sikap ini ,akan menciptakan:
- susana nyaman,yang menjembatani perbedaan latar belakang pendidikan dan sosial
- meniadakan jurang pemisah ,walaupun diantara yang hadir terdiri dari berbagai suku
- menciptakan suasana persahabatan,sehingga mampu menjadi magnit untuk orang hadir,bila ada undangan kedepannya
- mencairkan suasana kebekuan ,karena mungkin baru pertama kali saling bertemu
Tepo Seliro yang memiliki arti “ merasakan apa yang orang lain rasakan. “
Walaupun zaman sudah modern,namun sikap tenggang rasa atau tepo seliro ini,perlu dipertahankan ,karena dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, maka akan menciptakan iklim perdamaian dan kepedulian terhadap perasaan orang lain .Di dunia barat ,memang menggunakan kata :" you" untuk semua orang,tua ataupun muda. Tapi selalu diikuti dengan kata kata :" Ladies and Gentlemen " ,tidak langsung main tembak gunakan kata :"you" .Nah, kita orang timur, masa iya kalah sopan dari orang barat?
Joondalup, 08.08.16
Tjiptadinata Effendi