Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tenggang Rasa atau Tepo Seliro Sudah Tak Lagi Dibutuhkan?

8 Agustus 2016   17:02 Diperbarui: 9 Agustus 2016   00:23 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock.com

Tenggang Rasa atau Tepo Seliro

Sikap tenggang rasa atau tepo seliro adalah sikap mental dalam menjalani hidup bermasyarakat.Baik dalam ucapan, body language ,maupun prilaku yang ditunjukkan didepan umum.sebagai ungkapan yang mencerminkan sikap menghargai dan menghormati orang lain. Yakni menjaga perasaan orang lain,sehingga jangan sampai menyinggung dan melukai hati orang. Sikap yang menghadirkan suasana rukun, bersahabat .harmonis dan serasi dalam hubungan antar sesama manusia. Tidak perduli sebanyak apapun titel yang disandang atau sehebat apapun jabatan kita dalam komunitas yang berada dibawah tanggung jawab kita.

Seperti kata pepatah dalam bahasa Padang :” Nan kuriek lundi ,nan sirah sago. Nan elok budi,nan indah baso” Maksudnya, orang menilai kita,bukan berdasarkan banyaknya deretan titel yang kita sandang. Bukan juga berdasarkan merk mobil yang kita miliki atau sebagai apa kita berbicara di depan umum.melainkan dari  bahasa ,tutur kata dan sikap ,serta gerak gerik kita ,ketika berbicara. Terutama bila audience kita adalah gabungan dari kaum muda dan orang orang tua.

Jadilah Sosok yang Cerdik Pandai dan Terpelajar

Ada tatanan kesopanan ,yang harus dikedepankan ,untuk menunjukkan kita sebagai manusia yang berbudi luhur . Cerdik pandai saja tidak cukup.tapi harus dilengkapi dengan terpelajar. 

Sebagai makluk sosial,kita tidak mungkin hidup sendiri. Perlu berinteraksi dengan manusia manusia lainnya. Namun agar hubungan ini,jangan justru menjadi boomerang bagi diri dan melukai orang banyak,alangkah baiknya, bila membekali diri dengan tenggang rasa atau tepo seliro.

Memiliki sikap tenggang rasa ini, kita mampu menempatkan diri pada lingkungan pergaulan dengan santun, sehingga tercipta suasana yang menyegarkan. Sesuai dengan makna dari  kata dari tenggang rasa, Karena dari sikap ini ,akan menciptakan:

  1. susana nyaman,yang menjembatani perbedaan latar belakang pendidikan dan sosial
  2. meniadakan jurang pemisah ,walaupun diantara yang hadir terdiri dari berbagai suku 
  3. menciptakan suasana persahabatan,sehingga mampu menjadi magnit untuk orang hadir,bila ada undangan kedepannya
  4. mencairkan suasana kebekuan ,karena mungkin baru pertama kali saling bertemu

Tepo Seliro yang memiliki arti “ merasakan apa yang orang lain rasakan. “

Walaupun zaman sudah modern,namun sikap tenggang rasa atau tepo seliro ini,perlu dipertahankan ,karena dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, maka akan menciptakan iklim perdamaian dan kepedulian terhadap perasaan orang lain .Di dunia barat ,memang menggunakan kata :" you" untuk semua orang,tua ataupun muda. Tapi selalu diikuti dengan kata kata :" Ladies and Gentlemen " ,tidak langsung main tembak gunakan kata :"you" .Nah, kita orang timur, masa iya kalah sopan dari orang barat?

Joondalup, 08.08.16

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun