Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Rasa Sakit Hati Membelenggu Diri Kita

27 Juli 2016   08:02 Diperbarui: 27 Juli 2016   08:22 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memaafkan memang tidak semudah mengatakannya. Karena terhalang oleh rasa egoisme yang merasuk kedalam diri kita. Tapi satu-satunya jalan agar kita menemukan kedamaian dan ketenangan batin dalam hidup ini adalah ”memaafkan.”

Bayangkan, bagaimana mungkin kita dapat berdoa secara khusuk, bila masih menyimpan dendam, kebencian dan iri hati dalam diri? Apapun agama yang kita imani, mustahil orang bisa berdoa dengan baik, bila dalam dirinya ada kebencian yang mendalam.

Jauhkan Diri dari Iri Hati

Iri hati menyebabkan orang tidak suka menengok bila ada orang lain yang memiliki kelebihan dari dirinya. Bahkan setiap kali menengok atau mendengarkan tentang keberhasilan orang lain akan menambah rasa sakit hati dalam dirinya.  Memicu rasa tidak senang dan menyebabkan tidak lagi bisa berpikir dengan tenang, karena seluruh alam pikiran dan hatinya telah dipenuhi energi negatif akibat dari rasa iri yang merasuk keseluruh aspek kehidupannya.

Hidup  itu teramat indah dan hanya sekali saja serta tak akan terulang lagi, mengapa kita membuatnya menjadi rumit?

Catatan Penulis:

  • Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi:
  • pernah diusir dari bank
  • tidak diterima bertamu dirumah kerabat
  • 7 tahun tidak pernah dapat undangan
  • dikhianati oleh sahabat baik

Bersyukur kepada Tuhan, dapat memaafkan semuanya dan menikmati hidup tentram dan damai bersama istri dan anak mantu cucu-cucu

Tjiptadinata Effendi / 27/07/16

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun