Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa Bilang Mendidik Anak Susah?

9 Juli 2016   15:11 Diperbarui: 9 Juli 2016   15:24 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat yang amat sederhana, tapi inilah kunci atau password untuk mendidik anak sedini mungkin. Percayalah sikap lembut dari kita, sama sekali tidak akan mengurangi wibawa kita sebagai orang tua,malahan anak akan menaruh rasa hormat luar dalam terhadap kita. Hal ini amat berbeda ,bila orang tua,merasakan ,bahwa sebagai orang tua, tidak perlu  harus minta minta tolong dan boleh langsung main perintah. Karena merasa sudah kerja susah payah dalam membesarkan anak anak.

Contoh Negatif

“Din,ambil kaca mata bapak dimeja,bawa kesini,cepat!”

Jangan lupa seorang anak,adalah juga seorang manusia seutuhnya. Kalimat yang bernada perintah, walaupun dipatuhinya,namun dalam hati kecilnya akan memberontak.Merasa sama sekali tidak dihargai..

Apalagi ketika Udin mengambilkan kaca mata dan menyerahkan :” Ayah, ini kaca matanya”

“Ya sudah, taruh disana”. Kembali dibentak. Sang Ayah mungkin tidak sadar atau tidak peduli, hal hal kecil yang berulang kali dilakukan,akan tertanam dalam jiwa anak . Dan yakinlah,semua yang diterimanya semasa kecilnya, kelak akan di praktekkan pada orang sekitarnya.

Seumur Hidup Tidak Pernah Ada Makian Dalam Keluarga Kami

Hal ini sudah kami praktekkan sejak awal pernikahan kami. Hingga kami memiliki 10 cucu cucu,tidak pernah sekali juga ada kata makian didalam ,maupun diluar rumah,yang keluar dari mulut anak mantu dan cucu cucu kami.

Bertengkar pasti ada,tapi tidak pernah ada kamus nama nama dikebun binatang ,apalagi kata kata yang menguraikan tentang alat reproduksi manusia. Mengapa bisa demikian? Karena mereka tidak pernah mendengarnya dari mulut kami,seumur hidup mereka.

  • Dalam hal apapun, dua kata ini selalu menjadi bagian dari  kalimat kami dirumah,yakni:” tolong dan terima kasih.
  • Terima kasih kepada istri yang sudah menyediakan secangkir capucinno di pagi hari
  • Terima kasih kepada anak yang sudah memberikan  sebungkus coklat
  • Terima kash kepada menantu yang sudah mempersiapkan sarapan
  • Terima kash kepada cucu yang sudah menawarkan kue donat

Ketika Hendak Keluar Rumah

Walaupun tidak ada aturan orang tua minta ijin untuk keluar rumah kepada anak,alangkah baiknya,tetap memberitahukan kepada anak anak. Hanya butuh satu kalimat singkat :" Adi,papa mama mau  jalan ya,,Jaga rumah ya ". Sebuah kalimat singkat, tapi kita sudah menanamkan dalam hatinya,bahwa ia dihargai .Hal ini akan menjadi pelajaran hidup yang terbaik dan kelak akan dipraktekkannya selama hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun