*sukses? Kaya? Disyukuri..Jangan sombong. Tidak ada kekayaan yang abadi di dunia ini.*
Bangga Sering Membuat Orang Lupa Diri
Meraih kesuksesan demi kesuksesan tentu wajar saja bila orang sangat senang dan berbahagia. Setiap orang tentu memiliki makna tersendiri tentang arti sukses. Bagi seorang karyawan ,bisa jadi sukses baginya adalah ketika di promosikan menjadi kepala bidang atau bahkan kepala kantor.Bagi PNS kurang lebih sama,yakni naik golongan atau dipromosikan jabatan,yang serta merta berarti juga meningkatnya pendapatan setiap bulan. Atau bagi seorang guru, sukses adalah ketika dilantik sebagai Kepala Sekolah.
Sedangkan bagi seorang wiraswasta, sukses bisa jadi ketika usahanya semakin maju dan mampu mengubah hidupnya, yang tadinya morat marit, menjadi nyaman dan aman. Merasa mendapatkan pencapaian demi pencapaian dalam hidup ,membuat orang bangga. Bila sampai disini,tentu saja masih dalam tahap kewajaran,yakni bangga atas prestasi yang berhasil dicapai,berkat kerja keras dan usahanya.
Bangga dan Berubah
Dalam perjalanan hidup,banyak sekali kita temui, orang orang yang dulunya sangat santun dan selalu menyapa kita disetiap pertemuan,namun setelah sukses, tampak sebuah perubahaan yang sangat drastis. Tidak ada lagi sapaan yang tulus. Yang tersisa hanyalan sebatas sebuah formalitas dan tidak jarang ,tampak dipaksakan. Yang biasa dalam perjumpaan senantiasa mengucapkan :” Selamat pagi atau apa kabar?” Kini hanya sebatas :” Hai “ atau hanya sekedar melambaikan tangan atau menganggukkan kepala.
Penyebabnya adalah hidupnya sudah berubah. Yang sebelumnya nak motor butut, kini dipekarangan rumah sudah terparkir kendaraan sedan. Rumahnya yang tadinya ditambal sulam dengan papan dan triplek,kini sudah direnovasi total ,menjadi rumah permanen.
Hidup berubah, rumah berubah dan sikapnya juga berubah total. Sayang sekali bukan berubah semakin baik sesuai dengan hidupnya, malahan sebaliknya. Merasa diri sudah sukses, sehingga orang orang disekelilingnya dianggap kecil dan tidak perlu lagi dihargai
Orang lupa,bahwa di dunia ini ,tidak ada kekayaan yang abadi.Bahwa apa yang ada hari ini, besok belum tentu milik kita lagi.
Menggangap Orang Lain Tidak Penting
Merasa sudah memiliki segalanya, sering kali membuat orang lupa diri. Dan merasa bahwa kini,ia sudah tidak lagi membutuhkan orang lain.Bahwa dengan uang yang dimiliki atau dalam posisi yang ditempati kini,apapun akan dapat diperolehnya dengan mudah.