Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaafkan adalah Obat Paling Mujarab

25 Februari 2016   19:43 Diperbarui: 26 Februari 2016   03:56 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyimpan Dendam Ternyata Dapat Mengakibatkan Keguguran Berkali Kali

Citra yang tinggal di  Batang, sudah berkali kali keguguran. Sudah kedokter specialis kandungan, dokter spesialis penyakit dalam, namun hasil record medis, semuanya baik. Tidak ada kelainan, yang dapat menyebabkan gugur nya kandungannya hingga berkali kali.

Diantarkan oleh suaminya, kami bertemu di Hotel Istana, dalam acara pertemuan sosial. Dari ceritanya, Citra juga merasa dikhianati sahabat baik nya.Bukan masalah uang, namun  curhat pribadinya kepada sahabat baiknya, ternyata disebar luaskan dan dijadikan olok olokkan. Maka sejak saat itu hubungan persahabatan mereka putus dan menyisakan rasa sakit hati yang mendalam.

Akbatnya tidurnya gelisah, menjadi emosionil dan sering kali lepas kontrol diri dalam bertutur kata dan bertindak. Ditambah dengan keguguran berulang kali, menyebabkan hidupnya terasa semakin menurun.

Sama dengan bu Yani, saya juga menceritakan hal yang sama, bagaimana saya sempat masuk rumah sakit, akibat ditipu sahabat baiksaya. Baru setelah saya mampu berdamai dengan diri saya sendiri dan dapat memaafkannya, secara menakjubakan saya sembuh dan pulih seperti sediakala.

Bersyukur, setelah dipraktekkan oleh Citra, ternyata kondisinya pulih dan belakangan anaknya sudah 3 orang dan sehat semuanya.

Saya sendiri secara pribadi sudah merassakan getirnya menyimpan dendam dan kemarahan terhadap sahabat saya yang telah "menusuk" dari belakang, saya pernah sakit paran dan mengalami depresi.. Syukur kemudian didukung oleh istri da keluarga, saya dapat memaafkan dan melupakannya, Dan sejak saat itu secara bertahap saya mengalami kesembuhan, hingga pulih.

Karena itu terlepas dari ukuran: ”kebenaran yang empiric atau kebenaran yang postulat”. inilah cuplikan dari perjalanan hidup kami dan dengan sepenuh hati menyatakan, bahwa: ”memaafkan adalah obar yang paling mujarab”.

 

25 Feb 16

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun