Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaafkan adalah Obat Paling Mujarab

25 Februari 2016   19:43 Diperbarui: 26 Februari 2016   03:56 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memaafkan Adalah Obat Paling Mujarab Dimuka Bumi

Walaupun tulisan ini bukan hasil kajian ilmiah ataupun hasil research dari pakar ilmu kesehatan, namun setidaknya artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman kami, selama belasan tahun berkeliling di  lebih dari 100 kota. Bukan hanya sekedar jalan jalan, tapi tinggal dan berbaur dengan warga setempat. Kesempatan inilah saya belajar banyak tentang kehidupan. Betapa rasa sakit hati adalah penyebab terbesar, terjadinya gangguan kesehatan bagi banyak orang. Dan hal ini tidak memilah latar belakang pendidikan, budaya dan agama. Virus sakit hati ini merambah semua orang, tanpa tebang pilih.

Bu Yani, di Bandar Lampung: tidak ada hari tanpa pingsan. Ia bisa pingsan di rumah, di kamar mandi, maupun di kantor tempatnya bekerja. Gangguan kesehatan ini berawal dari  masalah keluarga. Saudara kandungnya, mengajukan kredit di bank, untuk digunakan sebagai modal kerja. Namun agunan tidak memadai. Maka saudaranya mendatangi Bu Yani dan meminjam sertifikat rumahnya. Berjanji, secepatnya tanah sertifikat tanahnya diterbitkan, maka sertifikat rumah Bu Yani akan dikembalikan. Pikir Bu Yani, masa tidak percaya saudara kandung sendiri?

Maka sertifikat itupun dipinjamkan tanpa tanda terima. Berbulan bulan sudah berlalu, namun sertifikat yang dipinjam belum ada tanda tanda mau dikembalikan. Ketika diminta, saudaranya malah marah-marah. Sejak saat itu hubungan mereka retak dan sertifikat rumah dan tanah yang dipinjamkan tidak dikembalikan.

Celakanya, Bu Yani sewaktu meminjamkan sertifikat tersebut pada saudaranya, sama sekali tidak berunding dulu dengan suaminya. Maka ketika diberitahukan bahwa sertifikat dipinjam saudaranya dan tidak dikembalikan, sudah dapat dibayangkan betapa berangnya suaminya.

Menjadi Penyakit Menahun

Kondisi ini berlangsung selama tiga tahun.. Dokter yang memeriksa sampai bingung, karena tidak ditemukan kelainan pada otak ataupun organ tubuh lainnya. Namun bagi Bu Yani, tidak ada hari tanpa pingsan.

Waktu kami bertemu di  Hotel Marcopolo di Lampung. Bu Yani sambil menangis menceritakan keadaannya.. Saya ceritakan bagaimana, dulu saya juga mengalami hal yang sama, walaupun beda lokasi dan beda materi yang dipinjamkan. Saya sarankan, satu satunya obat yang dapat menyembuhkan adalah: ”memaafkan”

Pada awalnya, Bu Yani, sangat keberatan, katanya tidak mungkin saya memaafkan saudara saya yang telah menipu diri saya. Namun, setelah berbicara panjang lebar, akhirnya Bu Yani memahami dan berjanji akan memaafkan saudaranya.

Dan luar biasa dalam waktu beberapa hari kemudian, Bu Yani sembuh, tanpa obat, hingga saat ini. Justru, setelah ia memaafkan, entah karena dorongan apa, tanpa diminta sertifikatnya dikembalikan lagi oleh saudaranya. Dan sejak itu mereka rukun kembali.

Contoh ini, hanya satu dari sekian banyaknya kejadian kejadian yang dapat kita saksikan, bahwa rasa sakit hati, dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan:

  • Insomnia
  • Pusing, mual
  • Emosi menjadi sangat labil’
  • Gampang gembira dan gampang marah
  • Kehilangan kontrol diri
  • Dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun