Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Unik, Brimob Polda Sumbar Aktif Berperan di Acara Cap Goh Me di Padang

24 Februari 2016   19:02 Diperbarui: 24 Februari 2016   19:51 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[/caption]Atraksi Liong atau naga ,dimainkan oleh anggota Brimob Polda Sumbar .tampak warga Padang memenuhi lokasi./foto: kiirman drs,Rukiat Tasib ,tokoh muda turunan Tionghoa Padang.yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial)

Brimob Polda Sumbar Berperan Aktif Dalam Perayaan Cap Goh Me di Kota Padang

Perayaan Cap Goh Me yang menandai berakhirnya masa perayaan tahun baru Imlek 2567, berlangsung secara sangat meriah dan unik di Kota Padang, Sumatera Barat. Keunikan ini ditandai dengan ikut berperan akifnya anggota Brimob Polda Sumbar,bukan hanya sekedar mengamankan perayaan, melainkan menjadi pemain aktif dalam atraksi ”Liong” atau naga nagaan. Hal ini mungkin merupakan satu satunya di Indonesia.

Hubungan dan kerja sama yang sangat baik antara Aparat Negara dan Warga Kota Padang, tidak hanya dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara, namun ikut berperan secara aktif dalam acara Perayaan Cap Go Meh di Padang, Sumatera Barat.

Dalam atraksi berbagai kebudayaan Tionghoa di kota Padang ini,  terlihat atraksi naga dibawakan oleh anggota Brimob dari Kesatuan Brimob Polda Sumbar.

Selain Barongsai dan naga naga yang merupakan bagian dari  kebudayaan Tionghoa terdapat juga semacam hewan Lipan, yang biasa dikenal dengan nama sipasan. Serta tentunya  karnaval dengan kostum pakaian adat Tionghoa kuno ikut menyemarakan suasana.

[/caption]

Meriah dan Aman

Menurut Rukiat Tasib, yang adalah salah satu tokoh muda dari warga Padang ,turunan Tionghoa, yang dihubungi via telpon siang ini, Arak arakan ini  dimulai dari pintu gerbang perkumpulan H.T,T. yang berlokasi di daerah yang sama dengan Kelenteng Kuno di kota Padang,,

Menelursui gang dan kemudian keluar kejalan raya ,menelusuri tepian Batang Arau, menuju ke bawah jalan-Jembatan Siti Nurbaya,jalan H.O.S. Cokroaminoto  dan kembali ke gedung HTT.

[/caption]

H.T.T.dan H.B.T.

Pada awalnya ,dikota Padang ada dua Komunitas Sosial ,yakni  H.T.T. singkatan dari Hok Tek Tong dan H.B.T. singkatan dari Heng Beng Tong. Kata :”tong” memiliki arti komunitas atau lazim dikenal di  Padang sebagai :”Kongsi” .Yang bersifat sosial dan non politik. Dan bergerak khusus dalam berbagai kegiatan sosial,serta sekaligus merupakan wadah untuk memuluskan terjadinya pembauran,antara warga yang berbeda latar belakang budayanya.

Namun  kedua Kongsi besar ini, pernah mengalami masa masa konflik, karena HBT adalah tempat dimana :” Cina totok” ,yakni yang masih turunan langsung dari negeri Tiongkok,sedangkan yang disebutkan sebagai :”Tionghoa Perantauan “ atau :”baba” adalah orang orang yang sudah turun temurun lahir dan dibesarkan di Indonesia, sehingga tidak lagi menguasai bahasa negeri asalnya. Bahkan dalam kehidupan sehari harian, berbicara dalam bahasa Padang dan berbaur dengan warga Padang lainnya.

[/caption]

Belakangan,generasi muda sudah ;lebih terbuka,maka:”konflik” karena merasa berbeda, walaupun sama sama turunan Tionghoa ini, lama kelamaan pupus. Dan kemudian secara bebas setiap orang turuan Tionghoa boleh memilih ,untuk bergabung dengan HBT atau HTT,,yang sudah menyesuikan nama menjadi Himpunan Bersatu Teguh dan Himpunan Tjinta Teman..Disamping itu ada Yayasan Sosial Santu Yusup.yang terbuka untuk umum

Kedua Kongsi Induk ini, mampu bertahan ,sejak jaman sebelum kemerdekaan hingga saat ini, bahkan semakin berperan dalam menyembatani berbagai perbedaan ,antar etnis yang berlatar belakang budaya yang beragam

[/caption]

Masih ada kongsi kongsi berdasarkan marga:

  • Kongsi Marga Tjoa
  • Kongsi Marga Lie
  • Kongsi Marga Gho
  • Kongsi Marga Tan
  • Dan banyak lagi,yang lainnya.

Kongsi ini, tempat berkumpul orang orang Tionghoa satu marga dan sekali setahun ada acara makan bersama.Disamping itu bila ada pernikahan ,maupun kalau ada yang meninggal,maka seluruh anggota Kongsi ini ikut bersama sama meringankan beban sesama anggota.

[/caption]

Penuntupan Perayaan Tahun Baru Imlek

Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Di Padang, perayaan Cap Go Meh diadakan rutin setahun sekali,sejak 5 tahun terakhir.

Masih menurut Rukiat Tasib, acara perayaan ini,dibuka secara resmi oleh Kapolres Kota Padang. Keistimewaan perayaan Cap Goh Me tahun ini, adalah kedua Kongsi besar HBT dan HTT ,serta seluruh Kongsi Marga bersatu dan berbaur dalam merayakannya.

Ikut sertanya secara aktif. Anggota Brimob Polda Sumbar dalam atraksi Naga atau Liong ini, patut menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia, Bahwa aparat tidak hanya mengamankan jalannya acara perayaan, melainkan ikut melebur dan berbaur dengan warga. Sebuah kedekatan yang mencerminkan,bahwa Polisi memang benar benar mengayomi masyarakat. Setidaknya hal ini sangat dirasakan oleh Warga kota Padang.

[/caption]

Catatan Penulis:

Sebagai orang yang dilahirkan di kota Padang, tentunya ikut bangga bahwa warga Padang ,saling bahu membahu..antara seluruh lapisan masyarakat,termasuk warga turunan Tionghoa dan  Aparat Keamanan, khususnya dari Kesatuan Brimob Polda Sumbar.

(sumber berita dan foto foto: Drs,Rukiat Tasib, tokoh muda turunan Tionghoa di kota Padang, yang banyak terlibat dalam berbagai kegiatan sosial,terutama dalam upaya pembauran antara semua etnis di Padang Sumatera Barat)

24 Feb. 16

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun