H.T.T.dan H.B.T.
Pada awalnya ,dikota Padang ada dua Komunitas Sosial ,yakni H.T.T. singkatan dari Hok Tek Tong dan H.B.T. singkatan dari Heng Beng Tong. Kata :”tong” memiliki arti komunitas atau lazim dikenal di Padang sebagai :”Kongsi” .Yang bersifat sosial dan non politik. Dan bergerak khusus dalam berbagai kegiatan sosial,serta sekaligus merupakan wadah untuk memuluskan terjadinya pembauran,antara warga yang berbeda latar belakang budayanya.
Namun kedua Kongsi besar ini, pernah mengalami masa masa konflik, karena HBT adalah tempat dimana :” Cina totok” ,yakni yang masih turunan langsung dari negeri Tiongkok,sedangkan yang disebutkan sebagai :”Tionghoa Perantauan “ atau :”baba” adalah orang orang yang sudah turun temurun lahir dan dibesarkan di Indonesia, sehingga tidak lagi menguasai bahasa negeri asalnya. Bahkan dalam kehidupan sehari harian, berbicara dalam bahasa Padang dan berbaur dengan warga Padang lainnya.
Belakangan,generasi muda sudah ;lebih terbuka,maka:”konflik” karena merasa berbeda, walaupun sama sama turunan Tionghoa ini, lama kelamaan pupus. Dan kemudian secara bebas setiap orang turuan Tionghoa boleh memilih ,untuk bergabung dengan HBT atau HTT,,yang sudah menyesuikan nama menjadi Himpunan Bersatu Teguh dan Himpunan Tjinta Teman..Disamping itu ada Yayasan Sosial Santu Yusup.yang terbuka untuk umum
Kedua Kongsi Induk ini, mampu bertahan ,sejak jaman sebelum kemerdekaan hingga saat ini, bahkan semakin berperan dalam menyembatani berbagai perbedaan ,antar etnis yang berlatar belakang budaya yang beragam
Masih ada kongsi kongsi berdasarkan marga:
- Kongsi Marga Tjoa
- Kongsi Marga Lie
- Kongsi Marga Gho
- Kongsi Marga Tan
- Dan banyak lagi,yang lainnya.
Kongsi ini, tempat berkumpul orang orang Tionghoa satu marga dan sekali setahun ada acara makan bersama.Disamping itu bila ada pernikahan ,maupun kalau ada yang meninggal,maka seluruh anggota Kongsi ini ikut bersama sama meringankan beban sesama anggota.
Penuntupan Perayaan Tahun Baru Imlek