Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Potret Pengamen dari 3 Negeri

16 Februari 2016   13:37 Diperbarui: 16 Februari 2016   14:02 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba ada sesosok wajah yang dicat dengan warna abu abu sedang berdiri di samping kanan kendaraan yang saya kendarai. Saya bukan kaca dan menanyakan ada apa? Lelaki bertopeng cat ini menawarkan untuk membersihkan kaca mobil. Namun karena akan mengganggu orang lain, maka dengan halus saya tolak tawarannya.

“Om. Maaf berikanlah saya kesempatan untuk membersihkan kaca mobil. Terserah Om mau kasih berapa. Saya butuh untuk beli makanan anak dan istri dirumah…” katanya sopan.

Saya tertegun. Mendadak saya merasakan bagaimana perasaan lelaki yang sedang berdiri dan menanti penuh harapan, sekedar 5 ribuan dari saya. Saya ingat bahwa dulu saya juga pernah berada dalam kondisi seperti ini, kendati tidak pernah sampai mengamen di jalanan. Namun kalau untuk makan, harus utang sana sini, sudah sering saya lakukan. Saya ulurkan tangan saya kearah istri saya dan Lina sudah tahu, saya minta uang untuk diberikan kepada sesosok anak manusia yang ada berjarak sejengkal dari kami. Sama-sama makluk ciptaan Tuhan, namun beda garis tangan.

Pada waktu memberi, sangat terasa makna dari kata-kata:”Berbahagialah yang memberi daripada yang menerima. “ Bayangkan kalau saya yang menerima, berarti saya yang ada dibawah sana”

Mengamati pengamen, setidaknya membuka mata hati kita bahwa mereka juga sama dangan kita, namun garis tangan mengantarkan mereke ke sisi lain, untuk menjalani hidup.

 

16 Februari 2016

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun