Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bermodalkan Sabun dan Kain Lap Serta Polish, Mampu Hidup Mandiri di Negeri Orang

13 Februari 2016   18:40 Diperbarui: 14 Februari 2016   12:20 1747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja, adalah hak Amri untuk memiliki alasan tersendiri. Kini bahkan mereka berdua, sudah merekrut dua orang teman lagi, karna seluruh waktu sudah tersita untuk memenuhi banyaknya permintaan.. Karena kalau membawa kendaraan ke bengkel dan dicuci, biaya cuci juga adalah sama ,yakni 60 dolar, berikut polish. Sedangkan pemilik kendaraan harus menunggu antrian, yang terkadang cukup lama.

Menurut Amri, rata rata setiap hari, ada 6 kendaraan yang mereka cuci. Berarti dana yang masuk adalah sekitar 250 dollar. Dipotong dengan modal beli sabun dan polish, masih tersisa 200 dolar bersih, yang mereka bagi dua, masing masing 100 dolar.. Sementara itu, study mereka tetap dilanjutkan. Sedangkan di hari Sabtu dan Minggu, mereka bisa dapat double atau penghasilannya menjadi dua kali lipat, karena waktunya untuk bekerja cukup panjang.

Sebuah pemikiran sangat sederhana, namun mampu menjadikan Amri ,manusia yang mandiri di negeri orang.Gampang? Pasti tidak mudah, bangun subuh, sudah berkerja dan  malam selesai kuliah masih harus bekerja lagi. Dan tidak ada hari libur, setiap hari adalah hari : ”Senin” bagi mereka berdua, yang artinya adalah kerja kerja setiap hari.

(Ilustrasi: hanya bermodalkan sabun cair, polish dan kain lap, Amri mampu hidup mandiri/tjiptadinata effendi)

13 Februari, 2016

Tjiptadinata Effendi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun