No time for losers
Cause we are the champions of the world
Kemudian satu per satu menyalami Lina.... Usailah sudah "pesta Perpisahan" tersebut.
Keputusan Sudah Diambil
Lina keluar dari ruang pimpinan. Ia lega karena sudah mampu mengalahkan dirinya sendiri. Lina lega dan bangga pada dirinya karena ia sudah berani meninggalkan segala popularitas diri, uang, tepuk tangan, dan jalan-jalan gratis tiap tahun keluar negeri demi cintanya KEpada suami.
Pak Handoko, teman sejawatnya, masih berusaha untuk mengurungkan niat Lina mengundurkan diri. Namun bagi Lina, sekali keputusan sudah diambil, maka segala risikonya sudah harus dihadapinya.
Butuh Waktu untuk Penyesuaian
Selama bertahun-tahun menjalani hidup yang terjadwal, tiba-tiba semuanya berubah. Tentunya tidak secara serta merta Lina dapat menyesuaikan diri dengan kondisi hidup yang sama sekali tidak terjadwal. Apalagi bila hari Senin tiba, perasaan Lina menjadi agak gundah. Karena tiap Senin pagi biasanya ada pertemuan rutin di mana Lina pasti akan ditampilkan sebagai sosok yang dijadikan percontohan.
Syukurlah kondisi ini tidak berlarut lama. Karena dua minggu setelah Lina mengundurkan diri dari perusahaan, ia bersama suami sudah mulai berkelana dari satu kota ke kota yang lain. Hampir seluruh kota yang ada di Pulau Jawa sudah mereka singgahi. Begitu juga dengan Pulau Sumatera, Bali, Lombok, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, dan JayaPura. Impian untuk mengelilingi seluruh Nusantara, Sabang hingga ke Merauke terpenuhilah sudah.
Bahkan mereka berdua sudah menjelajahi berbagai negara di 5 Benua di dunia. Mereka bersahabat dengan ribuan orang dari berbagai suku dan bangsa. Lina sama sekali tidak menyesal telah memilih jalan hidupnya, yaitu menjelajahi dunia bersama suami tercinta walaupun untuk itu ia harus rela melepaskan semua gemerlapnya hidup berada dalam sanjungan teman-teman sekantornya.
Karena bagi Lina, kebahagiaan terbesar dalam hidupnya bukanlah harta dan karier, tapi hidup dalam kedamaian bersama suami tercinta. Mereka sudah menjalani hidup penuh kedukaan dan melarat bersama-sama dan kini dengan segala rasa syukur bisa menikmati suka cita bersama suami tercinta... Mereka berdua sudah memenuhi janji pernikahan 48 tahun yang lalu...." Kami akan saling menyayangi dalam duka dan suka...till the end ot time...."