Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ujian Terberat bagi Seorang Istri Adalah Tinggalkan Karier

4 Juli 2015   16:21 Diperbarui: 4 Juli 2015   19:37 4088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Suhendra, Pemimpin Perusahaan terdiam. Baginya pengunduran diri Lina akan merupakan suatu pukulan bagi perusahaan yang dipimpinnya.

"Bu Lina, saya sudah bicarakan dengan Pimpinan Pusat, Bu Lina tidak perlu mengundurkan diri. Kami beri cuti 3 bulan untuk berlibur."

Tapi Lina menggelengkan kepalanya dan berkata, "Terima kasih, Pak, tapi keputusan saya sudah bulat. Mohon maaf kalau saya mengecewakan Bapak."

Lina tahu bahwa aturan di perusahaan, siapa saja yang tidak masuk kerja lebih dari satu bulan akan diterminasi atau diberhentikan. Dan ia tidak ingin peraturan itu dirusak hanya karena dirinya berprestasi di perusahaan. Akan menjadi suatu preseden yang tidak sehat bagi kelangsungan hidup perusahaan.

"Bu Lina, saya cuma mengingatkan, 2 tahun lagi Bu Lina sudah memasuki masa pensiun perusahaan. Tanpa bekerja, Bu Lina akan mendapatkan salary dari perusahaan, yang jumlahnya tidak kecil. Sayang sekali kalau semuanya itu ditinggalkan. Cobalah pikir ulang kembali," kata Pak Suhendra mencoba membujuk.

"Saya mengerti maksud baik Bapak. Jujur, memang income yang saya peroleh dari perusahaan cukup besar bagi saya. Tetapi saya tidak bisa membiarkan uang melunturkan kasih sayang suami, apalagi kalau sampai harus kehilangan suami hanya karena uang. Mohon maaf Pak, sungguh, saya sudah memutuskan."

"Baiklah kalau begitu, saya tidak berhak menahan Bu Lina lagi. Tapi kapan-kapan, datang jugalah main-main ke sini untuk memberikan motivasi bagi teman-teman ya.... Kata Pak Suhendra dengan suara agak tersendat. Betapa tidak, selama beberapa tahun belakangan ini Lina menjadi ujung tombak perusahaan dan sekaligus menjadi motivator yang nyata bagi seluruh karyawan di sana. Tapi toh, ia harus mengakui bahwa Lina berhak memilih jalan hidupnya.

Setelah itu, secara dadakan diadakan acara perpisahan untuk Lina. Semua staf dan karyawan berkumpul dalam ruangan pertemuan dan untuk yang terakhir kalinya mereka bernyanyi bersama....

We are the champions, my friends

And we’ll keep on fighting till the end

We are the champions, we are the champions

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun