- Hindari melakukan aktivitas yang melampaui ambang ketahanan diri
- Jangan menyimpan dendam/sakit hati, karena akan merusak jiwa sendiri
- Hindari ketergantungan terhadap alkohol
- Cari kesibukan yang positif,
- Jangan biarkan diri hanyut dalam lamunan tak menentu
- Bergaul/berkomunikasi dengan lingkungan
- Dengarkan music lembut
- Membaca /menulis
Catatan Penulis
Artikel ini ditulis bukan berdasarkan kajian ilmiah, tapi dari himpunan dan pengalaman dalam berkomunikasi dengan berbagai ragam masyarakat yang mengalami halusinasi ini. Atau katakanlah hasil kajian berdasarkan kajian empiric,bukan sesuatu yang bersifat postulat. Ganggguan yang kelihatan sepele ini,sesungguhnya sangat menyiksa penderita. Bila dibiarkan bisa berakhir dengan masuk ke Rumah Sakit Jiwa dan yang terburuk adalah melukai diri sendiri,akibat kepanikan dan ketakutan ,karena merasa yakin melihat sesosok orang, bahkan mendengarkan suara suara, Padahal tidak ada siapa siapa di kamarnya. Hal iniseringkali luput dari perhatian keluarga.
Dan yang lebih memprihatinkan,tidak jarang keluarga merasa bangga, bahwa anaknya memiliki :’the sixth sense “ atau indra ke 6, padahal yang dimaksud dalam kondisi yang sangat menyedihkan.
Semoga ada manfaatnya,untuk mencegah agar ,jangan ada anggota keluarga yang terkena halusinasi.
Mount Saint Thomas, 01 September, 2014
Tjiptadinata Effendi