Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Halusinasi dan Penyebabnya, serta Cara Pencegahannya

2 September 2014   15:41 Diperbarui: 4 April 2017   17:27 67035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_340630" align="aligncenter" width="354" caption="halusinasi jangan dianggap sepele"][/caption]

Halusinasi dan Penyebabnya ,serta Cara Pencegahannya

Halusinasi adalah merupakan gangguan kejiwaan yang cukup serius. Bila tidak di atasi secara bijak ,akan dapat mengakibatkan penderita mengalami distorsi kejiwaan , Dalam kondisi yang lebih parah ,akan menimbulkan kegilaan terselubung. Setiap orang berpotensi untuk terserang halusinasi. Hanya tergantung frekuensi dan tingkat keparahannya.Andaikata terjadi kadang kadang, mungkin hanya sekali dua dalam setahun, adalah sesuatu yang wajar.

Selama lebihh dari 15 tahun , berkeliing Indonesia, dalam rangka kegiatan sosial, banyak sekali menemukan kasus kasus halusinasi. Dan yang lebih menyedihkan, oleh keluarga penderita, malahan dianggap suatu “karunia” atau “the sixth sense”. Padahal sesungguhnya penderita berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Dalam kata lain, halusinasi adalah merupakan gangguan persepsi penerimaan oleh pancaindra,kendati tidak ada rangsangan apapun dari luar. Halusinasi bukan mimpi, tapi orang dalam kesadaran penuh, dapat bertingkah laku seperti orang dalam keadaan bermimpi.

Sehingga orang bisa bertindak aneh,seperti berbicara dengan dinding, karena merasa yakin, bahwa disana ada seseorang dan bahkan merasa mampu berkomunikasi dengan makluk “yang ada “ di dindingtersebut.Atau tiba tiba, penderita dapat ketakutan,padahal ia berada ditempat yang ramai. Karena merasa ada yang mengikutinya atau malah memegang pundaknya.

Pengalaman Pribadi

Suatu waktu saya sedang di Bandung ,dalam acara kegiatan sosial. Seperti biasanya, banyak yang ingin berbicara, sekedar curhat atau minta di terapi, termasuk konsultasi. Salah satunya seorang pemuda. Gagah dan rapi. Sebut saja namanya Asep. (bukan nama sebenarnya). Asep mengeluh bahwa ia baru saja keluar daripekerjaannya sebagai salah satu operator di bidang IT, Menurut Asep, semua teman di kantornya sudah tidak waras. “Coba bapak bayangkan, setiap kali saya berbicara dengan seseorang yang muncul di dinding,mereka semuanya pada ketawa. Padahal saya dengan sangat jelas bisa berkomunikasi dengan makluk tersebut. Karena saya memilki the sixth sense.”

Contoh ini adalah salah satu bentuk halusinasi yang parah, yang menyerang sekaligus: indra pendengaran, penglihatan, dan pikiran.

Contoh lain:

Yang lain, seorang ibu, yang mengaku ,tiap senja, ia selalu mencium aroma yang tidak sedap ,yang membuatnya takut dan merinding. Wajahnya terlihat pucat dan kehilangan gairah hidup, karena menurutnya, kondisi ini sudah berjalan selama dua tahun.Ibu ini mengalami semacam distorsi terhadap penciuman dan perasaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun