Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Napas Dolphin, Sorakan Turis, dan Kehidupan Nelayan

22 September 2019   17:27 Diperbarui: 22 September 2019   17:54 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Waktu menunjukan tengah malam ketika pesawat kami mendarat di bandara I Ngurah Rai, Bali. Disinilah liburan akhir pekan dan petualangan kami dimulai.

Liburan ke Bali selalu membawa keceriaan dengan gelora yang membara, itulah mengapa mereka menyebutnya "the last paradise in the world".

Jika dilihat daftar tujuan kunjungan wisata perjalanan ini terasa sedikit menyesakkan dengan waktu yang terbatas.

Namun, para petualang selalu mengklaim bahwa perbedaan tour grup trip dengan sebuah adventure trip terletak pada misteri dan ketidakpastian yang menyelimutinya yang dapat membakar andrenalin.

Mobil rental berikut sopir sudah menanti di lobby penjemputan, tujuan kami malam ini adalah pantai Lovina Buleleng tempat dimana kita bisa menikmati sunrise sambil berburu dolphin dengan menumpang perahu nelayan.

Google map menunjukkan jarak tempuh 95 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam lebih. Sepertinya kami masih on-schedule walaupun akan melakukan perhentian singkat untuk mengisi perut yang mulai meronta.

Jika dibaca dari beberapa positif review di google map dari para turis yang melakukan dolphin watching dan negatif review yang menilai aktifitas yang merusak lingkungan dan membahayakan kehidupan dolphin, namun tidak salahnya untuk kita membuktikan sendiri.

Setelah perjalanan panjang semalaman, akhirnya pagi menjelang sunrise kami tiba di pantai Lovina.

Nelayan pemilik perahu menawarkan paket perjalanannya yang terdiri dari berburu lumba-lumba (dolphin), snorkling ikan hias dan breakfast.

Setelah melakukan proses tawar menawar disepakati harga dengan paket berlomba-lomba dengan dolphin, memberi makan ikan hias dan menikmati sunrise.

Perahun Cadik Nelayan khas Bali yang dikenal juga dengan nama Jukung yang mempunyai lengan stabilizer disisi kanan dan kirinya.

Awalnya perahu ini di buat dari batang pohon yang dikeruk tengahnya dan diberi stabilizer terbuat dari bambu yang terhubing dengan perahunya dan dari jauh tampak seperti lengan kepiting.

Desain perahu nelayan saat ini menggunakan bahan fiberglass yang lebih ringan dan lengan pipa PVC.

Mesin meraung-raung memecah kesunyian pagi mengerakakan perahu dengan enam penumpang dan seorang pengemudi ketengah laut.

Berlayar sajauh satu mil laut ke lepas dan tak lama kemudian kita sudah mendapatkan keindahan pemandangan sunrise yang mengiringi perjalanan dari belakang.

Jauh ketengah sana, tampak kelompok perahu yang sama dengan bendera berkibar saling lomba berkejar-kejaran.

Tak lama kenudian perahu kami sudah berada diantara kerumunan puluhan perahu nelayan lain yang berisi ratusan turis asing.

Setiap kali rombongan dolphin muncul ke permukaan untuk menarik nafas keudara, terdengarlah teriakan para turis yang bersorak gembira dan nelayan berebut mengarahkan perahu motornya ke arah kelompok lumba-lumba tersebut.

Setiap kelompok terdiri dari lima ekor lumba-lumba, setelah lima kali lompatan akan kembali menghilang kedalam laut dan setelah itu akan muncul lagi disisi yang lain kelompok lumba-lumba dipermukaan dan perahupun diarahkan kesisinya. Inilah yang dimaksud berburu lumba-lumba atau dolphin hunting.

Salah seorang turis eropa yang bersama kami memutuskan untuk memakai Mask-Snorkelnya dan bergantungan pada tali yang disematkan pada lengan stabilizer perahu untuk bisa melihat dolphin yang berenang didalam laut.

Setelah beberapa saat, si bule kembali keperahu dan bercerita kalau ada puluhan dolphin yang berenang menari dibawah mengikuti arah perahu kita. Dia menyarankan kepada Bli Bruno pemilik kapal agar memasang tali hardnest agar turis lebih leluasa snorkling menikmati tarian rombongan dolphin didalam laut.

Sebenernya untuk melihat dolphin di dalam laut tidak hanya dengan snorkling tapi bisa juga mengganti desain material kapal dari fiberglass dengan bahan akrilik yang banyak digunakan untuk membuat aquarium sehingga lebih transparant dan tembus pandang.

Interaksi yang hangat antara turis dan dolphin saling lomba dan berkejar-kejaran dalam satu arah yang sama menunjukan tidak semua kritik negatif terhadap kegiatan ini adalah benar.

Sepertinya dolphin juga senang dan menikmati berinteraksi dengan para turis. Kalau dolphin merasa terganggu bisa saja mereka berenang berbalik arah atau menjauh dari kelompok turis.

Pada saar yang sama, interaksi ini juga memberikan keberkahan kepada nelayan lokal yang menjadikan sumber kehidupannya.

Walaupun, terkadang kita tidak sepenuhnya paham mengapa para dolphin menikmati interaksi dengan manusia atau ada pesan yang ingin disampaikannya namun sering kali kita abai.

Ketika si bule turun untuk snorkling sambil berburu dolphin tampak Bli Bruno begitu cemas, menurutnya laut lepas ini tidak aman untuk direnangi.

Mungkin mereka ingin mengatakan bahwa perairan ini berbahaya dan banyak ikan hiu pemangsa, namun para turis tidak memahaminya.

Dikisahkan beberapa bulan silam seorang nelayan mendapat kesulitan karena tali jangkarnya menyangkut dan memanksanya turun kebawah untuk melepaskannya, namun setelah itu tidak ada yang tahu apa yang terjadi padanya jasadnya hilang dan tidak pernah diketemukan lagi.

Sering kali dolphin muncul dan melindungi kita dari serangan ikan hiu. Walaupun tidak semua jenis dolphin bersahabat ada juga berbahaya, jenis paus orca yang dikenal sebagai binatang pembunuh, pembebasannya di abadikan dalam film "free-willy".

Jikalau dari binatang kategori crocodile-brain seperti buaya, burung gagak dan merpati kita mengenal kesetiaan pada pasangan dan sex sebagai alat reproduksi.

Dari dolphin yang masuk kategori mamalian-brain kita mengenal sex bukan hanya sebagai alat reproduksi semata, melainkan bagi mereka sex juga digunakan untuk kesenangan (pleasure).

Beberapa kasus dipantai California diberi larangan berenang bagi wanita karena sering terjadi gangguan dari dolphin jantan.

Di alam sering kali didapati dolphin jantan melakukan abuse terhadap para betinanya. Mungkin karena perilaku ini menyebabkan dolphin tidak termasuk ikan yang direkomendasikan untuk dimakan.

Setelah sejam berlomba dan saling menyalip di antara perahu turis dan kumpulan dolphin yang muncul ke permukaan, kamipun memutuskan untuk kembali ke pantai.

Dalam perjalanan kembali, perahu berhenti sebentar disekitar terumbu karang yang terletak di bibir pantai yang jernih. Tampak berseliwuran ikan-ikan hias berwarna warni dari berbagai jenis.

Pemilik perahu melemparkan beberapa potong roti kelaut dan ikan-ikan pun berkumpul berebut makanan. Kami asik mengabadikan momen indah dan langka ini.

Sungguh suatu pengalaman berharga dan kesempatan langka berinteraksi di alam dengan binatang liar.

Terimakasih dolphin telah memberikan kecerian pada turis dan memberikan kehidupan pada nelayan setempat.

Have a nice weekend

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun