Sebenernya untuk melihat dolphin di dalam laut tidak hanya dengan snorkling tapi bisa juga mengganti desain material kapal dari fiberglass dengan bahan akrilik yang banyak digunakan untuk membuat aquarium sehingga lebih transparant dan tembus pandang.
Interaksi yang hangat antara turis dan dolphin saling lomba dan berkejar-kejaran dalam satu arah yang sama menunjukan tidak semua kritik negatif terhadap kegiatan ini adalah benar.
Sepertinya dolphin juga senang dan menikmati berinteraksi dengan para turis. Kalau dolphin merasa terganggu bisa saja mereka berenang berbalik arah atau menjauh dari kelompok turis.
Pada saar yang sama, interaksi ini juga memberikan keberkahan kepada nelayan lokal yang menjadikan sumber kehidupannya.
Walaupun, terkadang kita tidak sepenuhnya paham mengapa para dolphin menikmati interaksi dengan manusia atau ada pesan yang ingin disampaikannya namun sering kali kita abai.
Ketika si bule turun untuk snorkling sambil berburu dolphin tampak Bli Bruno begitu cemas, menurutnya laut lepas ini tidak aman untuk direnangi.
Mungkin mereka ingin mengatakan bahwa perairan ini berbahaya dan banyak ikan hiu pemangsa, namun para turis tidak memahaminya.
Dikisahkan beberapa bulan silam seorang nelayan mendapat kesulitan karena tali jangkarnya menyangkut dan memanksanya turun kebawah untuk melepaskannya, namun setelah itu tidak ada yang tahu apa yang terjadi padanya jasadnya hilang dan tidak pernah diketemukan lagi.
Sering kali dolphin muncul dan melindungi kita dari serangan ikan hiu. Walaupun tidak semua jenis dolphin bersahabat ada juga berbahaya, jenis paus orca yang dikenal sebagai binatang pembunuh, pembebasannya di abadikan dalam film "free-willy".
Jikalau dari binatang kategori crocodile-brain seperti buaya, burung gagak dan merpati kita mengenal kesetiaan pada pasangan dan sex sebagai alat reproduksi.
Dari dolphin yang masuk kategori mamalian-brain kita mengenal sex bukan hanya sebagai alat reproduksi semata, melainkan bagi mereka sex juga digunakan untuk kesenangan (pleasure).