Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

ESDM 1 Wanna Be

12 September 2016   22:16 Diperbarui: 5 Oktober 2017   10:54 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah seorang ESDM-1 berani belanja eksplorasi seperti India dan mendapatkan cadangan minyak seperti Malaysia yang wilayahnya hanya 15% dari NKRI. Mungkin ia bisa lebih memilih jalan aman membangkitkan semua gas, batubara dan panasbumi ke listrik dan memperkenalkan mobil listrik sebagai alat transportasi.

Jika nantinya ESDM-1 menggunakan dana infrastruktur senilai Rp10T untuk eksplorasi yang relatif kecil dibanding dana Kementrian PUPR dan Perhubungan, apalagi dilihat dari kontribusi tahunan migas ke APBN, perlu dibentuk perusahaan baru yang dinamakan PertaMigas agar lebih terukur kinerja, hasilnya dan lebih loyal ke ESDM ketimbang ke BUMN.

Synergy Kinerja Perusahaan ESDM-1;

Pertamina,

Kinerjanya relatif lagi mengkilap terutama setalah berhasil membeli ladang minyak Irak dengan kapasitas 1jt bopd dan crudenya diproses di Singapore sebelum masuk kesini. Ditambah lagi dengan pembelian dua ladang minyak Iran dengan cadangan masingmasing 4 milyar barel. Cara gampang mendapatkan cadangan dan produksi tanpa eksplorasi tapi cukup shooping saja.

Dengan kondisi ini Pertamina sudah sebanding dengan Petronas, minimal musim depan sudah dapat mensponsori balapan jet darat team Ferrary agar bersaing dengan Petronas yang mensponsori team Mercedes.

Pertamina juga dapat mengerakan perekonomian rakyat dengan mendorong Koperasi Desa untuk mengoperasikan ribuan sumur tuanya.

PGN, 

Tadinya PGN merupakan anak perusahaan pertamina yang menjual Gas-Flare. Saat ini kita memiliki 250 MMCFD gas flare yang belom dimanfaatkan. Jika dibangkitkan bisa menghasilkan 1000MWatt dengan memberikan pendapatan pertahunannya sekitar Rp15T. Saat ini emcl-pun masih membakar 50mmcfd.

Bandingkan gas yang di flare dengan gas yang dihasilkan dari CBM (Coal Bed Methane) hanya 0.5 mmcfd aja masih dimanfaatkan.

Mestinya PGN yang selalu bersaing dengan pertamina bisa fokus pada supply-gas ke PLN melalui pipa ke Natuna ketimbang dikirim ke Singapore selama ini atau mencarikan gas import murah dari luar negeri. Agar membesar dan masuk Fortune 500.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun