Beda antara Pengeluaran Bruto R&D & Pengeluaran Bersih/Neto R&DÂ
Pengeluaran bruto R&D mencakup pengeluaran R&D dalam negeri dengan dana dari LN, tetapi tidak mencakup pengeluaran R&D di LN dengan dana dari DN. Pengeluaran bersih/neto R&D tidak mencakup pengeluaran R&D di DN dengan dana dari LN, tetapi mencakup pengeluaran R&D di LN dengan dana dari DN.
Jadi, beda itu mirip dengan beda antara perhitungan GDP (Produk Domestik Bruto) dan GNP (Produk Nasional Bersih): GDP adalah hasil penjumlahan semua nilai barang dan jasa final di DN, baik yang dihasilkan oleh PMDN maupun PMA. GNP adalah hasil penjumlahan semua nilai barang dan jasa final yang dihasilkan hanya oleh warga negara negeri yang bersangkutan.
Peran R&D oleh Ratusan Ribu PMA di China
Sebagian kemajuan iptek China, terutama melalui R&D dalam ilmu-ilmu pengetahuan terapan (applied sciences), didorong oleh ratusan ribu PMA, baik dalam industri, perdagangan, maupun R&D. Contohnya adalah peran PMA di Shanghai: Microsoft dll. Silakan baca: Modal Asing Langsung (FDI) di Shanghai Setara FDI se-Indonesia dan Strategi untuk Tarik FDI:
https://www.kompasiana.com/tjansietek/5ed4f7cb097f366269547252/modal-asing-langsung-fdi-di-shanghai-setara-fdi-se-indonesia-strategi-untuk-tarik-fdi.
IDR 5,28 Kuadriliun, Pengeluaran Bersih R&D China selama 2020
Selama 2020, China mengeluarkan IDR 5,28 kuadriliun (2,4% dari GDP) secara bersih, naik sebanyak 0,16% dari angka selama tahun 2020, atau naik 10,2% dari angka selama tahun 2019.Â
Dari IDR 5,28 K itu, 6% (IDR 322,7 T) dikeluarkan dalam riset ilmu-ilmu dasar, menurut data yang diterbitkan oleh Biro Statistik Nasional China bersama-sama dengan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan teknologi plus Kementerian Keuangan, yang dikutip oleh Shanghai Daily (https://www.shine.cn/biz/economy/2109255539/: China's spending on R&D rises to new high in 2020).
Sebagai perbandingan, jumlah pengeluaran R&D Indonesia hanya sekitar IDR 50 T, atau 0,31% dari GDP selama 2020.
Semoga bermanfaat. Silakan share dengan semua teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H