Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian global, termasuk di China, yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.Â
Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, pemerintah China berupaya agar investor asing tetap tertarik untuk berbisnis di Negeri Tirai Bambu.Â
China menyadari bahwa menarik investasi asing merupakan langkah penting dalam memulihkan perekonomian negara tersebut.
Salah satu dampak dari kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah China adalah terganggunya rantai pasokan perusahaan multinasional yang beroperasi di negara tersebut.Â
Sebagai contoh, Apple, perusahaan teknologi terkemuka di dunia, melaporkan penurunan penjualan iPhone 14 karena adanya hambatan produksi di China.Â
Hal ini mendorong Apple untuk mengurangi ketergantungannya terhadap China dan mencari alternatif lain dalam rantai pasokan.
Baca Juga : Difarina Indra Selamat Pasca Alami Kecelakaan di Tol Jombang
Selain itu, kondisi geopolitik yang tegang antara China dan Amerika Serikat juga memberikan tekanan bagi China.Â
Perang dagang antara kedua negara tersebut telah mempengaruhi hubungan ekonomi antara keduanya.Â
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa investor asing akan memindahkan investasinya ke negara lain seperti India, Taiwan, atau Vietnam.
Namun, meskipun ada kekhawatiran tersebut, China masih berhasil menarik perhatian satu investor kunci yang tetap tertarik untuk berinvestasi di negara tersebut, yaitu Elon Musk.Â
Elon Musk, seorang pengusaha sukses yang dikenal sebagai pemilik perusahaan-perusahaan ternama seperti SpaceX, Tesla, dan Twitter, baru-baru ini melakukan kunjungan ke China dan berdiskusi langsung dengan pejabat tinggi pemerintah setempat, termasuk Wakil Presiden Ding Xuexiang dan beberapa menteri lainnya.
Kehadiran Musk di China sangat penting mengingat Tesla, perusahaan mobil listrik yang dipimpinnya, memiliki fasilitas produksi di Shanghai.Â
Baca Juga : Caitlin Halderman Kepleset Soal 'Perceraian' Desta di Acara Tonight Show
Bahkan, Musk berencana untuk membuka fasilitas kedua di kota tersebut.Â
Keputusan ini diambil di tengah panasnya hubungan politik antara Amerika Serikat dan China, yang mempengaruhi sektor bisnis kedua negara.
Setelah kembali dari kunjungannya, Elon Musk memberikan beberapa bocoran mengenai pembicaraannya dengan pejabat China.Â
Salah satu topik yang dibahas adalah kecerdasan buatan (AI), yang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di dunia teknologi.Â
Menurut Musk, otoritas China telah memutuskan untuk membuat regulasi terkait AI, sementara pemerintah Amerika Serikat masih berada dalam tahap awal pengembangan kebijakan terkait teknologi ini.
Musk memberikan apresiasi terhadap keseriusan pemerintah China dalam menghadapi risiko yang terkait dengan pengembangan AI.Â
Baca Juga : Dapat Golden Buzzer, Putri Ariani Mengguncang Dunia Hiburan?
Ia menyatakan bahwa pemerintah China memiliki pemahaman yang baik mengenai dampak teknologi ini terhadap masyarakat.Â
Namun, Musk tidak merinci regulasi apa yang akan ditetapkan oleh pemerintah China terkait AI.
Sebagai informasi tambahan, Elon Musk termasuk dalam kalangan tokoh industri teknologi yang secara konsisten mengungkapkan kekhawatiran terhadap bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh AI.Â
Ia bahkan turut menandatangani petisi yang menyerukan penundaan penelitian AI selama enam bulan.Â
Hal ini menunjukkan kepeduliannya terhadap potensi risiko yang terkait dengan pengembangan teknologi ini.
Meskipun pandemi Covid-19 dan kondisi geopolitik yang tidak stabil, China tetap berupaya menarik investor asing dengan berbagai langkah.Â
Kerjasama dengan investor seperti Elon Musk dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan kepentingan para investor asing dalam berbisnis di China.Â
Keputusan China untuk mengambil langkah proaktif dalam mengatur dan mengelola perkembangan teknologi AI juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang tertarik pada sektor tersebut.
Dengan upaya pemerintah China dan adanya investor seperti Elon Musk yang masih tertarik untuk berinvestasi di China, dapat diharapkan bahwa negara ini akan tetap menjadi tujuan menarik bagi investor asing di masa depan.Â
Regulasi yang transparan dan stabil, serta kebijakan yang mendukung pertumbuhan bisnis, menjadi faktor kunci dalam menarik investasi asing dan mempercepat pemulihan ekonomi China setelah pandemi Covid-19. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H