Mohon tunggu...
Tivana Fachrian
Tivana Fachrian Mohon Tunggu... Seniman - Coupleblogger

We wilt have poetry in our life. And adventure. And love. Love above all!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Behind The Ear

4 November 2020   22:43 Diperbarui: 9 November 2020   08:41 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sad Man Shadow by Shutterstock

"Kakak!" si kecil berlari menghampiri pembunuh ini. Adikku.

Sedang si cantik yang membawanya mengusap pipiku, tetap memperlakukan aku seperti bayi tak berbahaya. Dia mengecup keningku dan berkata;

"Aku tidak meninggalkanmu. Tidak sekali-kali pun."

Cinta! Jika mungkin kata kalian aku adalah orang yang beruntung, benar. Akulah orangnya. Aku memang seberuntung itu tetapi tidak kekasihku. Untuk apa dia tidak menikah hanya demi seorang pria yang dipenjara seumur hidup? Bukankah lebih baik aku segera mati, supaya dia dapat memulai kehidupannya lagi?

Cintaku, kekasihku. Aku tidak tahu harus dengan apa membalas kemurnian hatimu. Aku hanyalah pembawa derita yang mengungkungmu, biarlah aku membalasnya dengan membiarkan kamu terbebas dari darat derita. Kamu sudah lakukan tugasmu; mencintaiku sampai mati. Kamu tak perlu berkorban apapun lagi untuk pria ini. Selamat tinggal! Selamat tinggal!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun