Dengan kuasku  yang menggelepar rindu
Di kanvas bumi yang berembun
Akan kubingkai dengan bias pagi
Dan kupampangkan di bentangan biru langit
Di kanvas hatiku
1992
Ulasan Puisi "Aku Ingin Melukismu" Karya Nenden Lilis A
Apakah teman-teman pernah jatuh cinta? Tapi, apakah cinta adalah sebuah pengalaman terjatuh? Seorang teman pernah berkata, "Cinta adalah adalah pengalaman jatuh di kubangan rindu. Setelah jatuh, kita bukan merasa sakit, melainkan nyaman dengan kubangan rindu tersebut."
Sungguh penuh perumpamaan sekali ungkapan teman saya itu. Sebagaimana dalam puisi karya Nenden Alis Aisyah di atas, penuh perumpamaan atau pengiasan. Misalnya, perhatikan kata: 'Dengan kuasku yang menggelatar rindu' Apakah sebuah benda mati seperti kuas bisa menciptakan getaran rasa rindu?
Cinta atau Rindu?
Tapi, sebelum kita menuju ke soal perumpaan atau pengiasan, mari kita coba pikirkan sebuah rasa terlebih dahulu---untuk menguatkan pembahasan kita tentang puisi di atas. Pertanyaannya sederhana, mana yang lebih dahulu; cinta atau rindu?
Jika kita mengacu kepada ungkapan teman saya, jelas yang terlebih dahulu adalah cinta. Dengan kata lain, cinta itu adalah jatuh. Dan tempat jatuh itu bernama (kubangan) rindu. Rasa selalu ingin bertemu.